KabarNusa.com – Di hadapan ratusan delegasi berbagai negara di ajang Global Forum UNAOC ke-6 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kemungkinan munculnya perang dingin baru sehingga dia mengajak masyarakat dunia mewaspadai hal itu.
Menurutnya, selama 13 tahun hubungan antara dunia Islam dengan dunia barat atau modernitas berjalan. Hanya saja, hubungan itu diperkeruh oleh peradaban yang berubah.
Perubahan peradaban dimaksud seperti terjadinya perang dingin antara Amerika dan Rusia, konflik geopolitik kawasan serta konflik di Asia khususnya di wilayah Timur Tengah.
“Saya kuatir, nantinya akan ada perang dingin baru (new cold war) di Timur Tengah. Ini tidak bisa kita terima lagi saat ini,” tegasnya saat membuka Global Forum UNAOC di Nusa Dua, Jumat (29/8/2014).
Dalam pertemuan penting itu,Selain SBY Sekjen PBB Ban Ki Moon serta Representative UNAOC ke-6, Nassir Abdulaziz Al-Nasser, juga menyoroti kondisi perubahan peradaban dewasa ini.
Konflik di Ukraina dan konflik bernuansa SARA di wilayah Timur Tengah lainnya, tak luput dari amatan mereka.
Dia menyebut, karena pengalaman konflik tersebut, seperti ISIS di Syria, konflik Gaza, dan berbagai tindakan ekstrimisme lainnya bisa merusak peradaban itu sendiri,”
Konflik yang mencederai peradaban tersebut membutuhkan dialog dari semua pihak untuk segera diakhiri.
Indonesia sudah melakukan berbagai upaya dengan cara mengirimkan pesan terbuka untuk meredam berbagai konflik tersebut.
Namun upaya tersebut belum membuahkan banyak hasil yang maksimal. SBY berharap pada forum UNAOC ke-6 ini, semua pihak bisa berperan aktif yang berhubungan langsung dengan peran peradaban di dunia untuk meredam konflik yang ada. (kto)