Sebagian Termakan Rayap, Klungkung Lakukan Konservasi Terhadap Puluhan Lontar

9 Oktober 2020, 13:59 WIB

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melihat proses konservasi lontar yang
dilakukan oleh Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung di Museum
Semarajaya, Klungkung, Jumat (9/10/2020)/ist.

Semarapura – Konservasi puluhan lontar dari berbagai jenis ini
dilakukan serangkaian Atraksi Budaya Museum Semarajaya tahun 2020 yang
dilaksanakan 8-12 Oktober 2020.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melihat proses konservasi lontar yang
dilakukan oleh Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Klungkung di Museum Semarajaya,
Klungkung, Jumat (9/10/2020).

Dalam atraksi budaya ini juga akan dilaksanakan lomba Mapang Barong dan
Mekendangan Tunggal di depan Pemedal Agung di Kabupaten Klungkung pada tanggal
10-11).

Lomba diikuti 7 peserta yang berasal dari masing-masing Kecamatan Se-Kabupaten
Klungkung dan akan disiarkan secara virtual dengan aplikasi zoom meeting untuk
menghindari banyaknya penonton.

Turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Klungkung Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana.

Bupati Suwirta memantau beberapa lomba yang dilakukan oleh Penyuluhan Bahasa
Bali diantaranya yakni Lomba Nyurat Aksara Bali maupun Restorasi Lontar.

Menurut Bupati asal Nusa Ceningan ini Lontar merupakan karya kelasik yang
memiliki nilai-nilai pendidikan dan penanaman ajaran agama yang berbeda dalam
jalinan pariwisata.

“Jadi kita di Kabupaten Klungkung banyak sekali punya Lontar dan ini baru satu
orang menyerahkan sebanyak 59 cakep dengan berbagai jenis,” ujar Bupati
Suwirta.

Bupati berharap untuk kedepannya capekan Lontar ini bisa dipelajari bersama
seperti usada dan yang lainnya, sehingga nanti disaat membuka isi
Lontar-lontar itu mungkin di dalamnya ada konsep pengobatan secara tradisional
agar bisa dipelajari bersama.

“Meskipun saat ini situasi ditengah pendemi Covid-19, para seniman jangan
pernah berhenti untuk berkreasi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan
(prokes),” harap Bupati Suwirta.

Kordinator Penyuluh Aksara Bali I Wayan Arta Dipta Kabupaten Klungkung
mengatakan untuk jumlah Lontar yang dimusimkan saat ini sebanyak 59 sakep yang
diserahkan oleh salah satu warga bernama Jero Mangku Sastrawan dari Banjar
Bungkil, Desa Sekartaji Nusa Penida.

Lontar berbagai jenis diantaranya Lontar Parisada, Kawisesan, Pawackan dan
kondisinya ini sebagian besar masih bagus walaupun ada beberapa cakep yang
rusak akibat termakan rayap dan terkena air.

“Langkah awal kita ini mengidentifikasi dicari judulnya, jenis Lontarnya
termasuk juga indentitas pengarang dan penulisnya. Nah, setelah itu baru akan
dilakukan konservasi dimana tahapan konservasi itu ada yang diminyaki agar
kedepannya tetap awet dan terjaga dengan sebaik-baiknya,” ujar Arta.
(rhm)

Berita Lainnya

Terkini