![]() |
Calon Wali Kota Denpasar I Gede Ngurah Ambara Putra dalam bincang Pekan Raya Pasar Murah UMKM JP Dewi di Kawasan Wisata Terpadu Kertalangu Denpasar Minggu (15/11/2020)/ist |
Denpasar – Dampak pandemi Covid-19 telah memukul semua sektor tak
terkecuali pengusaha Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kota Denpasar
sehingga mereka perlu pendampingan agar bisa tetap bertahan dan tumbuh.
“Jangan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi namun bagaimana pemerataan, itu
yang penting” kata calon Wali Kota Denpasar I Gede Ngurah Ambara Putra dalam
bincang Pekan Raya Pasar Murah UMKM JP Dewi di Kawasan Wisata Terpadu
Kertalangu Denpasar Minggu (15/11/2020).
Dalam bincang santai itu, Ambara yang berpasangan dengan Made Bagus Kertha
Negara atau dikenal Paslon Amerta di Pilwali Kota Denpasar itu, juga
menegaskan, harusnya Denpasar bisa menjadi kota mandiri.
Artinya, kebutuhan barang dan jasa dipasok oleh masyarakat Kota Denpasar itu
sendiri. Tentu saja, penguatan itu sangat penting. “Untuk apa juga pertumbuhan
ekonomi tinggi, namun tidak dukung masyarakat itu sendiri,” katanya
menegaskan.
Seperti halnya pariwisata, selama ini Bali terlalu terlena, perekonomian
didominasi sektor pariwisata. Akhirnya pariwasata hilang, dampaknya menjadi
signifikan
“Saya sudah turun ke pasar-pasar tradisonal dan melihat banyak alih profesi
dari pekerja pariwisata. Ada yang menjual daging ayam, menjadi pelaku UMKM
untuk keberlangsungan hidupnya,” Ambara menuturkan.
Kenapa baru sekarang? Nah inilah yang harus dijawab. Harapan ke depan UMKM
adalah sektor yang paling bertahan. “Sehingga kebutuhan masyarakat Denpasar
bisa terpenuhi dari kita untuk kita,” kata Ambara dalam acara yang dihadiri
puluhan pelaku UMKM ini.
Menurutnya, hal itulah yang menjadi kunci yang sebenarnya membangkitkan agar
supaya ada pemerataan ekonomi, sehingga pertumbuhan produk ekonomi bruto bisa
dibangun dari masyarakat sendiri.
Jika dirinya dipercaya, penting juga menjaga dari tingkat pertumbuhan konsumsi
rumah tangganya. Membantu UMKM, BLT, BST supaya ekonomi juga berjalan.
Masyarakat dibantu pedagang dapat berjaualan.
Saat pandemi seperti sekarang kata dia, mereka perlu pemdampingan agar bisa
menjalankan kegiatan usahanya baik dari sisi modal maupun marketing ataupun
pemasaran.
Sementara itu, Ketua umum Jejaring Pengembangan Desa Wisata Indonesia JP Dwi
yang memfasilitasi kegiatan Pekan Pasar Raya Murah, Eka Budiyasa menyambut
baik kehadiran Ambara sebagai tokoh masyarakat yang secara ekonomi mumpuni
bisa hadir di tengah masyarakat pelaku UMKM
“Ini menandakan, tidak ada sekat, turun ke masyarakat, kita sebagai warga
Denpasar, merasa bangga dan bahagia memberikan mandat beliau untuk memajukan
Kota Denpasar,” tandasnya.
Figur Ambara sangat dibutuhkan masyarakat, agar bisa bergerak UMKM dan
pembangunan ekonomi karena senantiasa hadir, mendengar apa yang dikendaki
masyarakat.
“Ini bukti nyata Amerta pedulu dengan masyarakat, Denpasar tidak akan bergerak
maju tanpa denyut nadi ekonomi, Denpasar butuh kreativitas karena menjadi
kiblat ekonomi Bali dan Ambara sosok kreator yang bisa memajukan ekonomi
Denpasar,” tegasnya.
Selain berdialog, Ambara menyempatkan diri berbelanja produk UMKM seperti
kuliner, fashioan hingga tanaman hias.
Kesempatan itu dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk berfoto barsama sembari
menitipkan doa dan harapan agar Paslon nomor urut 2 Amerta bisa menang dalam
Pilwali 9 Denpasar2020.
Selain menyapa para pedagang, Amerta juga berkesempatan bertemu Komunitas
Kicau Dewata yang tengah menyelenggarakan kontes burung.
Paslon Amerta juga diperkenalkan kepada penghobi burung di Denpasar itu, dan
diberi kesempatan memberikan bendera menandai kegiatan serta penyerahan hadiah
kepada para pemenang di salah satu kategori lomba.
Tak lupa perwakilan komunitas kicau dewata menyampaikan harapan dan doa agar
pasangan Amerta bisa meraih kemenangan di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pada pagi harinya, Pasangan Amerta juga menyapa para pelaku UMKM yang
menggelar Pasar Laiz di Jalan Sedap Malam, Denpasar Selatan. Amerta berdialog
ringan dan melihat dari dekat hasil kreativitas para pelaku UMKM yang tak
sedikit mereka pernah bekerja di hotel dan restauran.
“Produk-produk yang dipamerkan cukup bagus dan punya daya saing, ini yang
perlu didorong diperkuat agar tetap bertahan saat pandemi,” tegasnya.
(rhm)