![]() |
Bandar udara Internasional I Gusti Ngurah Rai/kabarnusa |
BADUNG – Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai merilis telah melayani sebanyak 6.127.437 turis asing yang mengunjungi Pulau Bali selama periode pencatatan Januari – Desember 2018.
Jumlah itu mengalami peningkatan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, jumlah turis asing 5.539.791 penumpang. Jika dilakukan komparasi dengan statistik tahun 2018, tercatat ada kenaikan jumlah pelancong mancanegara yang cukup signifikan, yaitu sebesar 10,61%.
“Dari catatan kami, sejumlah 6,1 juta pengunjung dari seluruh dunia masuk ke Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi, General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai melalui siaran persnya, Rabu (23/1/2019).
Tentunya hal ini adalah jumlah yang jauh lebih banyak dibanding tahun lalu, yang hanya sekitar 5,5 juta wisatawan. Sama seperti tahun 2017, wisatawan asal Cina masih mendominasi kunjungan tercatat sebanyak 1.380.687 wisatawan, atau 22,53% dari porsi keseluruhan wisatawan.
Namun jumlah itu, dibandingkan statistik di tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan China di tahun 2018 tersebut mengalami penurunan sebanyak 4.254 wisatawan, atau 0.3%. Pada posisi kedua, turis Australia berkontribusi bagi wisatawan mancanegara terbanyak, dengan jumlah kunjungan sebanyak 1.185.557 wisatawan, atau 19,53% dari total wisatawan.
Jumlah ini naik sebesar 10,3% dibanding dengan jumlah kunjungan di tahun 2017, di mana pada tahun tersebut, tercatat sebanyak 1.074.547 wisatawan asal Negeri Kanguru masuk ke Bali. Sedangkan peringkat ketiga, diduduki India yang menyumbang kunjungan 356.497 turis.
Tren positif juga ditunjukkan oleh India, dengan persentase kenaikan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 33,7% dibanding dengan jumlah kunjungan di tahun 2017. Jika ditotal, turis mancanegara dari tiga negara ini menyentuh angka 2,9 juta jiwa, atau hampir 47% dari total keseluruhan angka kunjungan.
“Tiga negara ini lah yang merupakan tulang punggung penyumbang wisatawan manca di Bali,” sambung Yanus.
Dari sepuluh besar negara dengan jumlah wisatawan terbanyak, tercatat India merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah wisatawan tertinggi, dengan persentase kenaikan sebesar 33,73%, disusul Amerika Serikat dengan 22,9%, dan Malaysia dengan pertumbuhan sebesar 18,5%.
Bali tetap menjadi destinasi favorit wisman sebagaimana terlihat dari cukup signifikannya pertumbuhan angka wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada tahun 2018.
Pertumbuhan jumlah wisatawan ini juga mengindikasikan bahwa nama Bali semakin berkibar di kancah dunia, bersaing dengan destinasi wisata favorit dunia lain. Sekadar mengingatkan, tahun 2018, Bali menjadi tuan rumah sejumlah pertemuan dunia seperti, IMF-World Bank Annual Meetings 2018 dan Our Ocean Conference 2018.
Selain merupakan destinasi wisata andalan untuk jelajah alam, juga bertransformasi menjadi tujuan para tokoh penting dunia dan pebinisnis menggelar konferensi, rapat, dan eksibisi berskala internasional yang sejalan program pemerintah untuk menjadikan Bali sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
“Tahun 2019 ini, kami terus meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara, sehingga citra Bali dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di mata internasional akan semakin harum, sehingga dapat berdampak positif dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” tutupnya. (rhm)