Selama Lima Bulan, BI Bali Temukan Ribuan Lembar Uang Palsu

14 Juni 2019, 05:48 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana

Denpasar – Selama lima bulan atau kurun waktu Januari sampai Mei 2019 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menemukan sebanyak 1.497 lembar uang palsu.

“Uang palsu yang ditemukan lebih banyak yang menyerupai uang pecahan dengan nominal Rp100.000,” kata Iman saat paparan inflasi dan pengedaran uang di Bali sekaligus halal bi halal dengan kalangan media di kantornya, Kamis 14 Juni 2019.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana, mengungkapkan, uang palsu yang ditemukan, lebih banyak menyerupai uang pecahan nominal Rp100.000.

Pada Januari ditemukan 421 lembar uang palsu, pada bulan Feberuari 300 lembar uang palsu dan Maret 2019 sebanyak 312 lembar uang palsu. Kemudian, bulan April sebanyak 254 lembar ditemukan dan Mei 2019 ditemukan 210 lembar uang palsu.

Disebutkan, dari 1.497 lembar uang palsu, 1.301 lembar uang palsu menyerupai pecahan Rp100.000, kemudian 193 lembar menyerupai pecahan Rp50.000 dan masing-masing satu lembar menyerupai pecahan Rp20.000, Rp10.000 dan Rp5.000.

“Meskipun masih ditemukan uang palsu, jumlah temuan dalam beberapa bulan terakhir telah menunjukkan tren penurunan,” tandas Iman.

Diungkapkan, pada 2018 total penerimaan uang tidak asli atau palsu mencapai 3.808 lembar yang menyerupai uang pecahan Rp100.000 (3.169 lembar), pecahan Rp50.000 (601 lembar), pecahan 20.000 (20 lembar), pecahan Rp10.000 (9 lembar), pecahan Rp5.000 (8 lembar) dan menyerupai pecahan Rp5.000 ada satu lembar.

Iman menambahkan, meski pada bulan Mei kemarin saat momentum bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah atau menjelang Idul Fitri namun peredaran uang palsu dibanding bulan-bulan sebelumnya mengalami penurunan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini