Kabarnusa.com – Setelah Gusti Ngurah Parwata selamat dari maut saat terseret banjir hingga masuk ke tengah laut istri dan keluarganya langsung menggelar ritual “Nebusin“ di tempat kejadian.
Dengan menghaturkan beberapa sesaji di tempat kejadian, istri Parwata mengharapkan peristiwa yang menimpa suaminya tidak akan terulang lagi.
Disamping itu, upacara Nebusin juga bertujuan agar pria yang akbrab dipanggil Ngurah Tisen, tidak mengingat terus kejadian yang hampir merenggut jiwanya.
“Ini sudah menjadi tradisi, setiap ada anggota keluarga yang terkena musibah selalu diikuti dengan ritual nebusin,” ujar Jero Gusti Ketut Biasa, ibu kandung Parwata, Sabtu (21/3/2015) malam di tempat kejadian.
Saat ini, anaknya setelah kejadian di mana tubuhnya terseret ke laut dan hilang tenggelam lebih dari satu jam itu, masih lemas dan syok.
Dia berharap setelah ritual nebusin ini, kondisi kejiwaan anaknya kembali pulih dan bisa beraktivitas seperti biasanya.(dar)