“Harapan kita setelah selama dua tahun terkungkung tidak bisa silaturahmi, semua aktivitas dilonggarkan adalah suatu nikmat yang harus disyukuri namun tetap harus waspada,” katanya mengingatkan.
Semua aparatur pemerintah diharapkan bisa mendukung kelancaraan arus lalu lintas untuk mudik dipermudah, masyarakat difasilitasi serta diedukasu bahwa saat ini masih dalan bayang bayang ancaman Covid.
Bambang Santosa juga memaparkan bagaimana sejarah dan peran para pejuang pendahulu Islam terdahulu hingga terbentuknya NKRI dan akhirnya umat Islam menjadi mayoritas di Indonesia, sebagai hal yang patut disyukuri.
Moeldoko Minta GMNI Lahirkan Gagasan Besar untuk Bangsa
Sosialisasi Empat Pilar juga menghadirkan narasumber Staf Ahli Senator Bambang Santoso yakni KH Saifuddin Zaini yang mengupas tentang dasar negara Pancasila yang merupakan rumusan final untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saifuddin Zaini mengungkapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengandung arti Indonesia merupakan bentuk negara dengan luasan paling luas di dunia.
“NKRI sudah menjadi harga mati, sebagai bentuk komitmen bahwa bentuk negara kita itu NKRI,” tegas Saifuddin Zaini.
Genta NKRI di Bali, Suarakan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
Kemudian, Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan negara, meskipun berbeda-beda suku, agama tetapi tetap satu. Justru kekuatan Indonesia adalah keanekaragaman.
“Kita harus bersyukur yang luar biasa karena ditakdirkan menjadi orang yang berkebangsaan Indonesia, bukan negara Islam, tetapi syariat Islam bisa dijalankan,” tutupnya. ***