Seorang Santri Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Yeh Panahan

23 April 2017, 19:00 WIB
Jasad korban saat dievakuasi melalui tebing dengan ketinggian sekitar 45 meter

TABANAN – Siswa SMA yang juga santri di sebuah pondok pesantren di Surabaya, Aldy Surya Athori (18) putra pasangan H. Nana Suryana dan Hj. Mila Indriyani warga Jalan, Rama Gang I No. 1 Komplek Yayasan Al Amin, Desa Delod Peken, Tabanan, Bali, ditemukan telah tewas setelah tenggelam saat sedang mandi di sungai Yeh Panahan, Minggu (23/4/17) sore.

Informasi di lapangan, sebelum tenggelam Aldy bersama tiga orang temannya berencana mandi di sungai Yeh Panahan yang berada di sebelah timur rumahnya. Rencana tersebut sebenarnya sudah dilarang oleh keluarganya karena lokasi sungai tersebut cukup curam, di bawah jurang dengan kedalaman sekitar 45 meter.

Baca juga : Tenggelam di Air Terjun Tegenungan, Pelajar SMP 1 Kuta Meninggal

Namun larangan tersebut tak diindahkan, sehingga sekitar pukul 14.15 Wita mereka tetap menuju sungai untuk mandi. Ketika tengah mandi, diduga Aldy yang tengah liburan ini terpeleset terseret arus dan tenggelam.

Melihat hal itu temannya berusaha menolong, namun gagal. Korban terlanjur terseret arus dan tenggelam di bagian sungai yang berkedalaman lebih dari tiga meter.

Salah seorang teman korban akhirnya naik ke atas tebing sungai untuk minta pertolongan warga dan keluarga korban. Beberapa warga dan anggota keluarga korban yang baru saja usai menggelar hajatan pernikahan itu akhirnya turun ke sungai untuk melakukan pencarian.

Baca juga : Kejar Bola, Komang Aditya Terseret Arus Sungai di Denpasar

Di antara warga, ada juga yang langsung melaporkan ke pihak kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPPD), PMI dan Tim SAR. Pencarian korban dilakukan dengan menyusuri sungai hingga ke bagian selatan oleh Tim SAR dan warga.

Setelah sekitar tiga jam pencarian, pada sekitar pukul 17.40 korban akhirnya ditemukan pada aliran di bagian barat sungai. Korban yang sudah membeli tiket pesawat dan rencananya sore itu kembali ke Surabaya, ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Korban yang merupakan anak kedua satu-satunya laki-laki di antara tiga bersaudara itu akhirnya dievakuasi Tim SAR dan warga melalui  tebing di sebelah timur rumahnya setinggi sekitar 45 meter.

Baca juga : Seberangi Sungai, Warga Karangasem Tewas Diterjang Air Bah

Terkait peristiwa tersebut, ayah korban H. Nana Suryana yang akrab dipanggil dengan nama Haji Yayan ini tampak merasa shok. Demikian juga ibu korban yang tampak terus menangis sambil memeluk jasad korban yang tengah disemayamkan di ruang keluarga.

“Peristiwa ini sungguh di luar dugaan kami. Manusia punya rencana, namun Allah punya kehendak lain. Semoga almarhum khusnul khotimah, diterima Allah dan dilapangkan jalannya ,” kata H. Yayan singkat. (gus)

Berita Lainnya

Terkini