Kabarnusa.com – Rencana Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana membangun jalan desa menuai batu sandungan setelah seorang warga nekat memagari dengan kawat berduri tanah yang dilewati proyek itu.
Hal itu membuat Perbekel Desa Yehembbang I Made Semadi pengeng dengan aksi warganya itu,
Padahal, dia tengah giat-giatnya melaksanakan pembangunan untuk kepentingan masyarakat yang tak lain bertujuan memudahkan akses warga menuju pantai Yehembang karena akses jalan di depan pasar Yehembang sering krodit.
Lokasi yang menuai masalah di kanan kiri sungai Yehembang.
Salah seorang oknum warga, tiba-tiba memagari tanah milik kakeknya dengan tiang beton serta kawat berduri.
Akibatnya, pembangunan jalan mandeg. Padahal pihak desa sudah melakukan pembersihan dan pemerataan tanah dengan alat berat.
Lokasi tanah seluas 20 are yang dipagari I Gede Surya Hermawan (35), oknum warga Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Mendoyo yang mengaku sebagai ahli waris lahan di selatan Jembatan Yehembang, tepatnya di timur sungai Yehembang.
Mengetahui, ada aksi pemagaran dengan beton dan kawat berduri di atas tanah negara oleh salah satu oknum warganya sendiri, Perbekel Yehembang I Made Semadi kelimpungan.
Segeralah dibuat rapat staf dan BPD serta aparat desa pakraman untuk membahas masalah pemagaran tersebut.
Hasilnya, pihak desa melayangkan surat panggilan kepada oknum warga yang melakukan pemagaran tersebut dan juga memanggil ahli waris atas tanah untuk dilaksanakan mediasi pada Jumat (29/4/2016).
“Kami juga sudah melaporkan masalah pemagaran ke Pemkab Jembrana. Karena kami berpijak pada aturan sepadan sungai minimal tiga meter,” terang Semadi. (dar)