DENPASAR – Selama sepekan ini Artha Graha Peduli AGP sudah berhasil mendistribusikan ribuan paket sembako di 6 titik di wilayah Badung, Gianyar dan Denpasar dan lebih serta 2000 paket sembako di 3 titik di wilayah Lombok Barat dan tengah.
Usia kegiatan Pasar Murah IMLEK di lebih dari 5 area di wilayah Bali – Lombok, Hari ini, Rabu (25/1/2017) Tim AGP masih bersemangat melanjutkan kegiatan nya hingga tanggal 26 Januari 2017 mendatang.
Kali ini Tim AGP mengadakan baktinya di daerah Banjar Tegal Lantang Kelod dan bekerjasama dengan para Relawan De Gadjah akan mendistribusikan lebih dari 1.000 paket sembako bagi masyarakat sekitar Denpasar.
“Kegiatan sosial ini merupakan ungkapan rasa syukur Artha Graha Peduli dan bukti bakti kepada NKRI,” jelas Kordinator Pasar Murah AGP Wilayah Bali-Lombok. Pandu Djojoadisoeprapto bersama Made Muliawan Arya alias De Gadjah di Denpasar, Rabu (25/1/2017).
Selain itiu, mewujudkannya dengan cara berbagi kepada seluruh Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat pluralisme dan majemuk serta menjujung tinggi Kebhinnekaan.
Disebutkan Pasar Murah menyambut Tahun Baru Imlek 2017 dengan motto “Bersyukur, Berbakti dan Berbagi” ini juga serentak digelar oleh unit usaha Artha Graha di 34 propinsi di seluruh wilayah Indonesia sampai jelang hari Raya Imlek tanggal 28 Januari 2017.
Seperti kegiatan Pasar Murah sebelumnya, Artha Graha Peduli Wilayah Bali – Lombok berkerja sama dengan instansi pemerintah, Pemuka Masyarakat dan TNI Polri akan mendistribusikan ribuan paket bahan kebutuhan pokok/ sembako
Satu paketnya berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan indomie, dan akan disebar di lebih dari 15 titik wilayah Bali dan Lombok. Selama pekan ini, pihaknya sudah berhasil mendistribusikan ribuan paket sembako di 6 titik di wilayah Badung, Gianyar dan Denpasar dan lebih dari 2000 paket sembako di 3 titik di wilayah Lombok Barat dan tengah.
“Kami akan terus mendistribusikan paket yang sudah kami sediakan ini ke beberapa wilayah yang membutuhkan. Tujuan kami semata-mata ingin membantu meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat yang kiranya pada saat ini harganya masih cukup tinggi bagi golongan tertentu,” imbuh Pandu. (wan)