Serangan Wabah Lalat di Jembrana Resahkan Warga

5 Februari 2017, 19:23 WIB
Serangan lalat masuk ke rumah warga di Jembrana 

JEMBRANA – Serangan wabah lalat cukup mengganggu pemukiman warga di Lingkungan Samblong Kelurahan Sangkaragung Kecamatan Jembrana sejak sepekan ini. Warga menuturkan, serangan lalat itu sudah cukup mereasahkan dan mengganggu aktivitas keseharian mereka.

Diduga, datangnya lalat dalam jumlah besar itu tak lama setelah musim panen ayam di wilayah itu seperti dituturkan Made Susana seorang warga Samblong, Minggu (5/2/2017). “Kami sampai tidak bisa tidur dengan nyaman karena lalat seperti serbuan laron,” tutur Susana.

Terlebih pada malam hari warga terpaksa sampai begadang untuk mengusir lalat. Serangan lalat merepotkan warga karena dalam jumlah besar masuk ke semua ruangan rumah mulai dapur, ruang tamu sampai kamar tidur. Bahkan karena merasa kewalahan Warga melaporkan ke Lurah terkait masalah tersebut.

Pihaknya berharap pemilik dan pengelola  kandang diberikan pembinaan dan peringatan kalau sanitasi dan kesehatan sangat perlu. Dia mengaku sampai membakar lalat-lalat yang ditangkap dengan perangkap lem. “Tumpukan lalat kami bakar kemarin,” katanya menegaskan.

Dikhawatirkan, jika wabah lalat tidak ditangani secara baik, maka wabah akan menyebabkan penyakit. “Saya punya cucu balita, sering diiserbu lalat ketika tidur. Di tempat tidur sampai menumpuk lalatnya,” serunya.

Lurah Sangkaragung Nyoman Gede Suardana didampingi Kaling Samblong, Ketut Sujana, Minggu siang membenarkan adanya laporan dan protes warganya tersebut. Dikatakan, pihaknya sudah menjajagi kandang ayam yang ada di wilayah Lingkungan Samblong yang terdapat ada 4 kandang.

Baru satu yang habis panen. Ini memang kerap jadi masalah di wilayah kami,” kata Sujana. Dikatakan jika hanya satu kandang yang panen, lalat menyerbu paling hanya seminggu. Namun jika semua kandang panen berturut-turut, warga yang terserang lalat bisa berbulan-bulan.

“Kami sudah fasilitasi untuk membersihkan kandang-kandang ayam, sampai mengundang Dinas Peternakan untuk memberikan solusi. Namun hal ini masih saja terjadi,” jelasnya. Seorang peternak ayam yang diprotes warga di Lingkungan Samblong bernama Komang Andi mengaku baru saja panen 4000 ekor ayam. “Memang banyak lalat namun sudah diatasi dan disemprot. Kami sudah berusaha atasi,” dalihnya. (put)

Berita Lainnya

Terkini