Badung– Politeknik Negeri Bali terus memperkuat komitmennya dalam memperkuat dunia pendidikan vokasi di Indonesia menyusul dengan rencana pembukaan program Doktor Terapan.
Direktur Politeknik Negeri Bali, Nyoman Abdi menegaskan hal itu saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Kiki Yuliati di Kampus Politeknik Negeri Bali (PNB), Kamis (31/8/2022).
Kiki Yuliati mengunjungi kampus PNB terkait penugasan kepada PNB untuk membuka Program Doktor Terapan.
Nyoman Abdi melanjutkan, Program Doktor Terapan kata Abdi, akan membuat PNB sebagai barometer nasional.
Pasalnya, pihaknya melihat, minat dari mahasiswa untuk di Magister Terapan ini, cukup tinggi, dibandingkan dengan Universitas lain atau Politeknik lain yang menyelenggarakan Magister Terapan.
Lanjut dia, Program Doktor Terapan kata Abdi, akan membuat PNB sebagai barometer nasional.
Untuk itu, ke depan Nyoman Abdi meyakini, Politeknik Negeri Bali bakal menjadi contoh praktik-praktik dalam rangka memperkuat dunia vokasi.
Tegasnya lagi, dengan keberadaan Doktor Terapan ini, akan benar-benar membuktikan bahwa Politeknik Negeri Bali punya keinginan, punya komitmen yang kuat untuk meningkatkan vokasi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Kiki Yuliati bertemu civitas akademika PNB, pelaku dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Tujuan saya kesini adalah membantu PNB untuk memperkuat kemitraannya. Salah satu tugas utama kami adalah mendengar aspirasi dari para mitra ini,” singkatnya ditemui wartawan.
Pihaknya ingin lebih banyak menyerap berbagai harapan DUDI sehingga nantinya agar kemampuan lulusan pendidikan vokasi linier dengan keperluan DUDI.
Atas penugasan tersebut, Direktur Politeknik Negeri Bali, Nyoman Abdi siap melaksanakannya karena hal itu berbanding lurus dengan visi dan misi kampus PNB dalam melanjutkan Program Magister Terapan yaitu S2 Perencanaan Pariwisata.
Bahkan, jka ini bisa dilaunching, maka akan menjadi satu-satunya Doktor Terapan di Tanah Ar.
Pihaknya berharap, apa yang disampakan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Kiki Yuliati terkait penugasan, bisa lebih cepat terealisasi izin program studi Doktor Terapan.
Tidak hanya itu PNB juga memfokuskan pada pembaharuan peralatan seperti yang diajukan dalam program SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), diharapkan dapat mengikuti perkembangan di industri.
Tida kalah pentingnya PNB akan meningkatkan kemitraan dengan industri. Melalui kerja sama ini, bisa mengakomodir mahasiswa dalam penguasaan alat-alat baru di industri kepariwisataan.
Tentunya, hal ini akan lebih bagus, jika bekerjasama dengan industri. Kemitraannyapun makin kuat, setiap saat bisa menggunakan alat kekinian atau sudah terupadate.
Dengan demikian, mahasiswa bisa menikmati teknologi yang sekarang ada di industri, daripada membuat atau membeli peralatan- peralatan tersebut.
“Lima tahun ke depan sudah out off date alat ini. Padahal di Industri sudah ada alat yang baru,” kata Nyoman Abdi mengakiri didampingi Humas PNB Nyoman Sura. ***