Denpasar – Ketua DPC HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia) Kota Denpasar Made Ernita Kurniawati menegaskan melalui kegiatan “Gebyar Vokasi” ingin membuka membuka pola pikir masyarakat bahwa saat ini sudah ada Lembaga Kursus yang bisa mencetak pekerja profesional dan siap kerja ke luar negeri atau berwirausaha.
Made Ernita menegaskan hal itu saat Gebyar Vokasi dibuka Sekda IB Alit Wiradana mewakili Wali Kota Denpasar yang diikuti 44 stand, berlangsung dua hari hingga Jumat-Sabtu (27-28/5-2022).
Ajang Gebyar Vokasi di Lapangan Puputan Badung, ini, bertujuan mengedukasi publik agar mengetahui bahwa sudah ada lembaga kursus, yang dapat mengembangkan keterampilan untuk siap bekerja atau berwirausaha.
“Melalui gebyar vokasi kali ini, kami ingin mengembangkan keterampilan untuk siap bekerja atau berwirausaha,” tambah Ernita Kurniawati.
Kata dia, kehadiran lembaga kursus sangatlah penting karena memberi kontribusi dalam mengentaskan pengangguran.
Hal inilah yang menjadi apresiasi pihaknya bahwa lembaga Kursus yang disejajarkan. Diberikan tempat dan diakomodir bahwa tidak dipandang sebelah mata.
“Sehingga tujuan gebyar vokasi ini, dapat membuka pola pikir masyarakat bahwa saat ini sudah ada Lembaga Kursus yang bisa mencetak pekerja profesional dan siap kerja ke luar negeri atau berwirausaha,” sambungnya.
Terlebih, kondisi pasca pandemi Covid-19 ini, vokasi dari lembaga kursus ini dapat mengembangkan keterampilan untuk siap bekerja atau berwirausaha.
Ditambahkan Made Ernita Kurniawati, dengan kegiatan ini, HIPKI Denpasar ingin menyampaikan ke masyarakat, bagaimana generasi muda memiliki keterampilan dan siap kerja.
Mengingat, ada program dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, untuk Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang artinya peserta didik kursus ini bisa melakukan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tanpa memulai dari awal.
“Ini yang kami apresiasi, Lembaga Kursus yang disejajarkan. Diberikan tempat dan diakomodir bahwa tidak dipandang sebelah mata,” ucapnya.
Dengan demikian, tujuan gebyar vokasi ini, dapat membuka pola pikir masyarakat bahwa saat ini sudah ada Lembaga Kursus yang bisa mencetak pekerja profesional dan siap kerja ke luar negeri atau berwirausaha.
Diakuinya, tantangan berat dihadapi masih ada budaya masyarakat bahwa untuk melanjutkan pendidikan, leboh bonafid itu ke universitas. Padahal, sebenarnya tak sedikit tamat dari universitas kemudian menganggur.
Justru sekarang, yang menjadi tantangan, bagaimana mereka punya ketrampilan, kemudian bekerja. Jadi, pendidikan Sarjana itu bisa belakangan, apalagi ada program dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, untuk Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), peserta didik kursus ini bisa melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi, tanpa harus mengulang dari awal.
Usain memberika sambutan, Koordinator Program PKK Direktorat Kursus dan Pelatihan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Dikti Purwanto mengatakan gebyar vokasi ini, sangat bermanfaat untuk masyarakat (publik). Karena, bisa memberikan informasi apa tentang program yang digelar LKP.
Sejatinya, program Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sebagai implementasi Direktorat Kursus dan Pelatihan.
“Dengan publikasi ini semakin tahu, antara satu dengan yang lain, program apa sehingga jelas masyarakat itu, misalkkan, ada program pendidikan kecakapan kerja, ternyata kota Denpasar, tidak banyak yang mengakses, mungkin publikasi kurang atau tidak banyak yang mengakses,” tandasnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena bisa sebagai media Kementerian dalam penerapan kebijakan. Apakah ada kekurangan dalam penyiapannya.
Dia mencontohkan, seperti Program Kecakapan Kerja (PKK) yang perlu terus diinformasikan kepada publik, khususnya lewat LKP yang ada di Denpasar.
Tentu, hal itu menjadi evaluasi pihaknya, agar sejak awal memberikan informasi ini kepada masyarakat, tentang PKK dan PKW ini.
Selain itu, pihaknya ingin mengetahui kesiapan LKP bekerja sama dengan industri, untuk lebih cepat menyerap tenaga kerja, sehingga pengangguran dan kemiskinan di daerah bisa diatasi.
Dengan demikian, LKP ini diharapkan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah (Disdikpora), guna mengembangkan kebijakan daerahnya. Misalnya, dengan memiliki peta kemiskinan atau pengangguran usia sekolah dan tidak sekolah, agar bisa dikomunikasikan dengan LKP. Sehingga, dapat ditangani dengan cepat.
“Kecepatan ini bukan hanya lulusan, tapi juga dalam menyerap tenaga kerja,” tandasnya lagi.
Pada kesempatan sama, Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dari Disdikpora Kota Denpasar Ni Made Sugiantini mengatakan, adanya gebyar vokasi ini, pemerintah daerah siap mendukung dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan. Ke depan, terus membantu sarana dan prasaran pendukung serta terus membantu sosialisasi ke sekolah-sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dan masyarakat umum.
Pihaknya terus menyosialisasikan apa sih itu program PKK dan PKW, sehingga anak sekolah maupun tidak sekolah bisa mengakses program ini untuk meningkatkan skill dan SDM mereka.
Ditegaskan dia, Pemkot Denpasar juga siap mendukung dalam perizinan dan terus bersinergi dengan HIPKI Denpasar.
“Kami, Pemkot selalu bergandengan tangan dan membantu dalam penerbitan rekomendasi izin operasional bagi lembaga pelatihan dan bimbel,” tutupnya.
Pihak Panitia Gebyar Vokasi, Made Sumerta melaporkan Gebyar Vokasi ini merupakan event vokasi terbesar di Kota Denpasar yang merupakan gagasan dari HIPKI Denpasar mengangkat tema “Vokasi Kuat Menguatkan Denpasar Kompeten”.
Diharapkan, event ini dapat menjadi pendorong semakin kuatnya kualifikasi seluruh warga Kota Denpasar sehingga dapat mewujudkan Kota Denpasar untuk menjadi Kota Kompeten. ***