DEMAK – Istri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah berkunjung ke Demak Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk tetap merawat kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menjaga toleransi antar umat beragama.
Hal itu disampaikannya saat berada di Masjid Nurul Hudha Rimbu Lor Rt.01/05 Rejosari, Karangawen, Demak Jawa Tengah, Selasa (6/6/17) malam. Kedatangan Shinta di Bumi Kota Wali Demak, tersebut untuk menggelar sahur bersama penduduk setempat.
Lebih dari itu, kedatangan Sinta Nuriyah disebut dalam rangka kegiatan ramadhan sahur puasa bersama yang mengusung tema “Dengan Berpuasa Kita Genggam Erat Nilai Demokrasi dan Kebhinekaan”.
Sinta Nuriyah Wahid dalam tausiyahnya mengatakan, orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang hidup di Indonesia.
“Sebetulnya kegiatan saya bukan buka bersama tapi sahur bersama, kenapa saya memilih sahur bersama, karena tujuan berbuka puasa yaitu untuk membatalkan puasa, tapi tujuan sahur bersama adalah mengajak orang untuk berpuasa,” jelasnya.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar saling menghormati dan toleransi antar umat beragama.
“Jika bapak/ibu berpuasa dan mengamalkan ajaran puasa, maka puasa itu diterima pahalanya, namun tidak hanya berpuasa tetapi kita juga harus bisa merawat dan mempertahankan NKRI, karena NKRI adalah harga mati,” serunya.
Danramil 13/Karangawen Kapten Inf Edy Suwarso yang mewakili Komandan Kodim 0716/Demak bersama jajaran Forkominda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, beserta tamu undangan lainnya mendampingi kunjungan Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang berjumlah kurang lebih 500 orang.
AKP Sony Irawan selaku ketua panitia penyelenggara mengungkapkan, Demak yang mayoritas adalah warga Nahdliyin dan sangat menjunjung tinggi NKRI.
Kapolres Demak AKBP Sony Irawan menyampaikan, selama 5 bulan berada di Demak, untuk situasi kamtibmas pada umumnya aman dan kondusif, dan dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menangkal paham radikalisme dan berita Hoax yang akhir-akhir ini berkembang melalui media sosial.
“Jaga dan awasi anak-anak kita agar terhindar dari paham radikalisme, isi kegiatan yang positif, diantaranya melalui olahraga dan juga bekal ilmu agama,” terangnya. (des)