SMPN 3 Berbah: Tidak Ada Intervensi! Dugaan Kasus Keracunan Program MBG

SMP Negeri 3 Berbah, Sleman membantah ada intervensi dengan menutupi kejadian dugaan keracunan siswa usai menyantap makanan dari program MBG

27 Agustus 2025, 22:19 WIB

Sleman – Sebanyak 137 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Berbah, Sleman, diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa, 26 Agustus 2025. Namun, pihak sekolah membantah adanya intervensi untuk menutupi kejadian tersebut.

Kepala SMPN 3 Berbah, Siti Romah, menegaskan sekolah tidak mendapat tekanan dari pihak mana pun.

Ia bahkan meminta para guru untuk tidak memberikan pernyataan sebelum hasil investigasi keluar.

“Tidak ada intervensi. Bahkan saya sendiri yang menyampaikan kepada guru-guru agar tidak memberikan statement sebelum hasil investigasi keluar. Kita harus profesional, tidak bisa menuduh siapa pun,” tegas Siti pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Pada hari kejadian, Siti Romah menjelaskan pihak sekolah segera menerima laporan mengenai sejumlah siswa yang mengalami gejala mual dan diare. Sekolah langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Berbah untuk penanganan medis.

“Pagi ini kami mendapat laporan bahwa beberapa anak mengalami gejala diare. Kami langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Berbah, dan tim medis cepat tanggap,” ujarnya.

Dari total 137 siswa yang mengeluhkan gejala, 29 di antaranya dipastikan sakit dan dirawat di sekolah oleh tim medis Puskesmas.

Siswa yang sakit kemudian dipulangkan, sedangkan siswa lain yang hanya mengalami gejala ringan diperbolehkan kembali ke kelas. Siti Romah memastikan tidak ada siswa yang dirujuk ke rumah sakit.

Meskipun dugaan awal mengarah pada menu MBG berupa nasi kuning dengan lauk telur dadar, tempe, dan jeruk, pihak sekolah tidak ingin tergesa-gesa menyimpulkan penyebabnya.

Siti Romah menuturkan, sampel makanan dari berbagai sumber, termasuk kantin sekolah dan pedagang luar, juga diambil untuk diuji di laboratorium.

“Kalau semua anak makan makanan yang sama dan tidak semua sakit, kita tidak bisa menyimpulkan langsung. Karena itu kita menunggu hasil investigasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa 243 siswa lain yang mengonsumsi menu serupa tidak mengalami gejala apa pun.

Terkait pelaksanaan program MBG, Siti Romah memastikan semua prosedur telah dijalankan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari penerimaan, pengecekan kelayakan, pembagian, hingga pengawasan. Sisa makanan pun wajib dikembalikan kepada tim Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

Hingga berita ini disiarkan, baik pihak sekolah, Dinas Kesehatan, maupun Dinas Pendidikan Sleman masih menunggu hasil investigasi resmi untuk memastikan penyebab pasti dari insiden ini. ***

Berita Lainnya

Terkini