Soal Covid-19, Adian Napitupulu: Mudahkan Impor Alkes atau Siapkan Escavator

23 Maret 2020, 19:32 WIB
adian
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu/twitter

Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu melontarkan pernyataan lugas agar pemerintah jangan sampai terlambat menangani kasus virus corona (Covid-19) karena itu segera permudah impor alat-alat kesehatan jangan sampai menunggu korban berjatuhan.

Epidemik Corona diperkirakan akan memuncak di antara bulan Mei – Juni. Adian kembali mengingatkan, negara jangan sampai lambat bergerak dan penuh dengan birokrasi yang berbelit.

“Jangan kaget jika antara Mei dan Juni nanti bisa jadi negara harus siapkan banyak eskavator karena ribuan mungkin belasan ribu orang akan meninggal dunia lalu escavator akan bekerja siang malam menggali kuburan,” tukas vokalis PDIP dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (23/3/2020).

Kuburan massal harus dicegah dengan segala cara, salah satunya membuka keran impor untuk alat alat medis baik utuh maupun bahan baku terkait virus corona apakah itu masker, apd, thermometer, sarung tangan, sanitizer, disinfektan bahkan hingga alat test (Rapid Test).

Semua pihak yang sanggup mengimpor alat alat tersebut, selama kriteria dan uji alatnya layak harus diberi extra kemudahan import bila perlu sementara waktu di bebaskan dari bea import dan pajak agar alat alat itu menjadi murah di beli siapapun.

Membebaskan semua pihak yang akan memasukan alat alat medis terkait Corona dari birokrasi impor akan membuat semua alat medis itu akan membanjiri indomart, carefour, alfamart hingga apotik, toko obat bahkan bisa jadi membanjiri warung warung klontong di perkampungan dan pasar pasar tradisional.

“Dalam situasi ini, kebanjiran lebih baik daripada kekurangan,” katanya menegaskan. Dengan begitu, tugas pemerintah menjadi lebih ringan karena peran mengadakan alat medis yang tadinya dimonopoli penuh baik anggaran maupun distribusinya oleh pemerintah.

Berikutnya diambil alih oleh banyak orang, dan pemerintah mengambil peran sebagai pengontrol kualitas dan membuat patokan Harga Eceran Tertinggi untuk setiap jenis alat medis itu.

Kalau negara bisa memanfaatkan para importir dan pedagang maka alat medis itu bisa sampai ke seluruh pelosok pedalaman dengan harga murah tanpa menguras anggaran pemerintah.

Dia melanjutkan, pemerintah bisa menghemat anggaran yang ada untuk digunakan fokus pada hal lain seperti membangun RS untuk karantina, mensubsidi obat dan alat medis untuk orang orang yang benar benar tidak mampu, lansia, tuna wisma dan lainnya.

“Dalam situasi darurat corona seperti saat ini, biarkan saja importir mendapat sedikit untung, pedagang bahkan apotik, warung warung juga mendapat sedikit untung, itu tidak masalah karena masalah mendesak dan terpenting saat ini adalah, Rakyat selamat!,” tegas pendiri Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) ini.

Wabah corona bukan seperti tsunami atau banjir atau gempa atau jenis bencana alam yang terlokalisir di satu tempat. Wabah corona bisa mengorbankan siapa saja, kapan saja dan dimana saja di seluruh belasan ribu pulau di Republik ini.

“Satu satunya cara memenangkan perang melawan virus Corona hanya bisa dilakukan dengan membangun perlawanan rakyat secara bersama sama,” demikian Adian. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini