Social Fair Day Alternatif Kegiatan Tambahan Sekolah Berbasis Sosial kepada Peserta Didik

9 Oktober 2020, 00:00 WIB

 

IMG 20201009 WA0066
Social Fair Day: Bakti Sosial Bagi Pelajar dan Mahasiswa Selama 
Pembelajaran Jarak JauhKini, sekolah dan universitas di Indonesia dapat
mengajak pelajar dan mahasiswa/ist

Jakarta – Kegiatan Social Fair Day yang diinisiasi Campaign.com menjadi alternatif bagi  institusi pendidikan di Indonesia dalam memberikan kegiatan tambahan berbasis sosial kepada peserta didik

Inisiatif ini juga menunjang sekolah meningkatkan kepekaan sosial terhadap siswa, khususnya selama penerapan belajar secara daring. 

Sebelumnya, inisiatif ini dilaksanakan secara perdana di SMA Budi Cendekia Islamic Schcol pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2020. 

Sebanyak 250 siswa dari kelas 10 dan 11, mereka berhasil menyelesaikan ratusan tantangan aksi sosial di aplikasi Campaign #ForChange. Lebih lanjut, Campaign.com  mengadakan Online Media Session of Social Fair Day with Campaign.com yang turut dihadiri Jayus Riyadi Solikhin selaku Kepala Sekolah SMA Budi Cendekia Islamic School.

Semenjak pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, institusi pendidikan melakukan penyesuaian dengan menerapkan sistem belajar secara daring. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) merilis data bahwa setidaknya terdapat 68 juta peserta  didik yang belajar dari rumah pada April 2020. 

Seiring kebijakan ini, beberapa poin  pembelajaran membutuhkan penyesuaian khusus, misalnya untuk program ekstrakurikuler. 

Seperti halnya di SMA Budi Cendekia Islamic School, pihak sekolah memahami adanya  kebutuhan kegiatan sosial bagi siswanya. Hal ini yang kemudian menginspirasi sekolah  menjalankan inisiatif Social Fair Day.

Jayus Riyadi Solikhin, Kepala Sekolah SMA Budi Cendekia Islamic School menuturkan, “Social Fair Day yang berlangsung di sekolah kami selama dua hari memberikan penyegaran bagi siswa/siswi. 

Mereka jadi lebih mengenal beragam isu sosial seperti toleransi terhadap para  narapidana, melawan kekerasan seksual di lingkungan sehari-hari, pentingnya menjaga kelestarian pangan lokal, dan lain sebagainya. 

Representatif komunitas terkait juga dilibatkan, sehingga siswa dapat berdiskusi langsung dengan mereka. Saat ini siswa/siswi kami juga telah mengikuti beragam aksi sesuai dengan ketertarikan mereka masing-masing.” 

Sekolah dan universitas juga dapat memaksimalkan Social Fair Day sebagai wadah pengembangan keterampilan tentang kampanye sosial, tanpa dipungut biaya. 

Pada program ini, Campaign.com juga menghadirkan perwakilan komunitas dari berbagai isu sosial dalamsebuah sesi khusus. Tujuannya yakni memberikan pemahaman lebih jauh kepada peserta, berkaitan dengan gerakan dan isu sosial yang dijalankan oleh rekan-rekan komunitas. 

Melalui kegiatan ini, siswa sekolah menengah juga dapat berkompetisi misalnya untuk mengurangi sampah di kantin.

Campaign.com juga akan memilih Duta Kampanye sebagai apresiasi kepada pelajar yang telah membantu mengkoordinir aksi sosial. 

Kemudia, pelajar dan mahasiswa dapat mengikuti lebih dari 800 aksi melalui aplikasi Campaign #ForChange. 

Menyelesaikan beberapa aksi dalam program tertentu juga setara dengan berdonasi, misalnya dalam program A Better World Prize, #SiapKebiasaanBaru, #PeduliPangan, serta 10 Aksimu untuk Usaha Sosial di Indonesia. 

William Gondokusumo selaku Chief Executive Officer Campaign.com memaparkan, “Campaign.com berusaha mendorong generasi muda Indonesia menjadi agen perubahan, salah satunya dengan tetap aktif mengikuti kegiatan sosial secara daring. 

“Inisiatif Social Fair Day ini mempertemukan pelajar dan mahasiswa dengan penggiat isu sosial untuk membantu menciptakan keadaan dunia yang lebih baik,” ungkap William. 

Saat ini tim Campaign.com juga sedang berdiskusidengan lebih dari 50 sekolah di seluruh Indonesia untuk menjalankan inisiatif ini. 

Harapannya,Social Fair Day dapat menjadi solusi bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan kepekaansosial kepada peserta didiknya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini