Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menanggapi santai kabar pemotongan Dana Keistimewaan (Danais) oleh pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2026.
Danais yang semula diproyeksikan melebihi Rp700 miliar, disebut akan dipangkas menjadi sekitar Rp500 miliar.
“Ya enggak apa-apa dipotong, penghematan semua kena, kan,” ujar Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (19/8).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, pemangkasan anggaran adalah hal yang wajar sebagai bagian dari langkah penghematan fiskal nasional.
Meskipun anggaran berkurang, Sri Sultan memastikan program keistimewaan DIY akan tetap berjalan, meskipun dengan skala yang lebih kecil.
“Program tetap jalan sampai kabupaten dan kota, ya (skalanya) lebih kecil,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya efisiensi agar program-program tersebut tetap memberikan dampak positif, meski dengan anggaran yang terbatas.
Informasi pemotongan Danais ini sebelumnya disampaikan oleh Anggota Komisi D DPRD DIY, Fajar Gegana. Ia menyebut, kabar tersebut didapatkan dari anggota DPR RI saat rapat bersama Kementerian Keuangan.
“Rencananya Danais cuma Rp500 miliar yang digelontorkan. Dari Rp1 triliun menjadi Rp500 miliar,” kata Fajar Gegana.
Jika pemotongan ini benar terjadi, Fajar khawatir akan berdampak pada program pemberdayaan masyarakat dan ekonomi. Ia berharap pemerintah pusat dapat meninjau kembali keputusan tersebut sebelum ditetapkan.***