Surabaya – Dalam mengumpulkan atau mengelaborasi data-data untuk stabilisasi harga bahan pokok Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta Disperindag Jawa Timur melibatkan pedagang pasar.
Hal itu terungkap dalam Dialog Interaktif RRI dihadiri Kepala Kanwil IV KPPU, Dendy Rakhmad Sutrisno dan Moh. Mulky Hidayat, selaku Pengawas Perdagangan Disperindag Jawa Timur.
Dendy Rakhmad Sutrisno menuturkan dari sisi harga berdasarkan pengamatan Kanwil IV KPPU secara agregat di Jawa Timur, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan pada minggu ini.
“Pantauan di Minggu ini terdapat 4 komoditas yang mengalami penurunan dan 11 komoditas yang menunjukkan tren kenaikan di Jawa Timur, prosentase terbesar kenaikan dialami oleh cabai rawit sekitar 21,64% menjadi Rp 36.984,-/kg”, ungkap Dendy Rakhmad Sutrisno.
Diakuinya, masalah stabilisasi harga ini memang menjadi pekerjaan rumah yang sampai hari ini belum terselesaikan secara tuntas,
Padahal, berdasarkan data setiap hari dipantau secara khusus oleh berbagai institusi pengawas harga seyogyanya sudah dapat diolah sedemikian rupa agar dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan baik bagi pemerintah kabupaten/kota maupun para pelaku pasar.
“Kami menaruh harapan besar kepada teman-teman baik di dinas teknis maupun di pengendali inflasi daerah dapat mengelaborasi data yang selama ini dikumpulkan day by day menjadi informasi yang mudah dipahami,” tutur Dendy Rakhmad Sutrisno.
Selain itu, data-data yang disajikan dapat dieksekusi secara tepat untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dengan jaminan pasokan pada waktu dan volume yang tepat.
Tentunya, melibatkan para pedagang pasar yang bersangkutan berpartisipasi penuh dalam gerakan stabilisasi harga.
“Sehingga upaya stabilisasi harga dapat berjalan setiap saat, tidak sekedar jelang hari besar keagaaman/nasional”, imbuh Dendy Rakhmad Sutrisno.
Pada dialog itu, terungkap pula isu klasik menjelang Nataru maupun berbagai acara hari besar keagamaan adalah kenaikan harga berbagai komoditas yang dipicu kenaikan angka permintaan di masyarakat.
“Provinsi Jawa Timur, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya dipastikan aman ketersediaan bahan pokoknya,”ungkap Moh. Mulky Hidayat.
Menurutnya, ketersediaan stok dan pasokan bahan pokok aman, hanya memang untuk produk hortikultura sangat dipengaruhi oleh cuaca.
“Jika akhir-akhir ini kondisi cuaca sering hujan akan sangat berpengaruh terhadap produksi produk holtikultura,” imbuh Moh. Mulky Hidayat. ***