Stabilitas Inflasi dan Keyakinan Konsumen: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Bali

Survei Konsumen Bank Indonesia, yang mengukur keyakinan ekonomi saat ini dan masa depan, menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan global dan nasional, keyakinan konsumen di Bali tetap kuat

21 Maret 2025, 06:02 WIB

Denpasar – Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali, optimisme konsumen di Bali pada bulan Februari 2025 terpantau positif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 137,8, menunjukkan level optimis (>100).

Meskipun demikian, terjadi moderasi sebesar -4,9% (mtm) dari angka 144,9. Penurunan ini diindikasikan sebagai dampak normalisasi pola konsumsi pasca periode libur awal tahun dan libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW serta Tahun Baru Imlek.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan, secara nasional, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun tipis menjadi 126,4 pada Februari 2025.

“Survei Konsumen Bank Indonesia, yang mengukur keyakinan ekonomi saat ini dan masa depan, menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan global dan nasional, keyakinan konsumen di Bali tetap kuat,” ungkap Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulis 21 Maret 2025..

Hal ini didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali di 1,21%.

Terjadi penurunan pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar -4,9% (mtm) menjadi 128,3 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar -5,0% (mtm) menjadi 147,2 di Bali.

Penurunan ini mencerminkan normalisasi konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama setelah periode libur panjang. Di sisi lain, Indeks Kegiatan Usaha Saat Ini tetap konstan pada level 100,0, mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi tetap terjaga.

Pemerintah tidak tinggal diam untuk menjaga agar masyarakat tetap berbelanja. Ada diskon listrik dan tiket pesawat, misalnya. Selain itu, sebentar lagi ada Nyepi dan Idulfitri, yang biasanya membuat masyarakat lebih banyak berbelanja.

Dikatakan Erwin Soeriadimadja, Bank Indonesia juga terus menjaga harga-harga agar tetap stabil, supaya masyarakat bisa tetap membeli kebutuhan mereka.

Stabilitas inflasi memiliki implikasi positif terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga, pertumbuhan investasi, dan produktivitas ekonomi di Bali. Implementasi stimulus dari pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan, di tengah tantangan ekonomi global dan nasional.

Diperlukan sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat. ***

Berita Lainnya

Terkini