Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pasokan Kebutuhan Pokok, Ini Langkah Kemendag

6 Desember 2018, 11:01 WIB
Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Provinsi Bali dihadiri Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kemendag Lasminingsih

DENPASAR – Dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan menghadapi libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru 2018. Kementerian Perdagangan menyiapkan empat langkah strategis.

Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih menegaskan, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) untuk menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Untuk itu, Kemendag bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi-instansi terkait untuk memastikan harga dan pasokan terjaga dengan baik. Terdapat empat langkah strategis yang telah disiapkan Kemendag dalam menyambut HBKN ini.

Pertama, melalui Penguatan Penerbitan Permendag terkait, yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok (Permendag 20/2017), Harga Eceran Tertinggi (HET) beras (Permendag 57/2017), dan harga acuan di konsumen (Permendag 96/2018).

“Kami akan terus memperkuat regulasi perdagangan. Kami juga memastikan seluruh Permendag ini diimplementasikan dengan baik dan benar oleh para pelaku usaha,” tegas Lasminingsih didampingi Kadis Perindag Bali, Perwakilan Satgas Pangan, dan Kadivre Bulog Provinsi Bali menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), Rabu 5 Desember 2018.

Kedua, melalui penatalaksanaan dengan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha; memfasilitasi BUMN dan pelaku usaha; serta menugaskan Bulog.

Ketiga, melalui pemantauan dan pengawasan yang akan dilakukan Eselon I Kemendag bersama dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, termasuk menjamin pendistribusian bapok.

Keempat, melalui upaya penetrasi pasar yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, Bulog Divre setempat, dan pelaku usaha distribusi barang di daerah pantauan untuk memastikan pasokan ke pasar tersedia dalam jumlah cukup hingga menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ia menambahkan, dari hasil pantauannya, menunjukkan harga-harga bahan pokok di Provinsi Bali aman terkendali terutama untuk beras yang pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Namun demikian, pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Dalam rangka pemantauan harga bapok di pasar, Lasminingsih berserta rombongan juga melakukan peninjauan ke Pasar Kreneng dan Pasar Badung di Bali.

Dari hasil pemantauan di kedua pasar tersebut, diketahui harga dan pasokan stabil dan terkendali.

Berdasarkan hasil pemantauan per 5 Desember 2018 di Pasar Kreneng harga beras medium berkisar antara Rp9.000/kg – Rp9.600/kg, gula pasir Rp11.000/kg, minyak goreng curah Rp10.350/liter, daging sapi Rp78.000 – Rp125.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, cabe merah besar Rp15.000, cabe merah keriting Rp20.000/kg, bawang merah Rp24.000/kg, serta bawang putih Rp18.000/kg.

Sedangkan di Pasar Badung, harga beras medium Rp9.000/kg, gula pasir Rp11.000/kg, minyak goreng curah Rp9.900/liter, daging sapi Rp70.000 – Rp130.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, cabe merah besar Rp17.000, cabe merah keriting Rp25.000/kg, bawang merah Rp27.000/kg – Rp30.000/kg, serta bawang putih Rp18.000/kg. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini