Storage LNG Layak Dibangun di Pelabuhan Celukan Bawang

23 September 2014, 17:35 WIB
Dengan dibangunnya storage LNG di Buleleng maka diharapkan ada pemerataan ekonomi daerah di Bali.

KabarNusa.com
Pelabuhan Celukan Bawang Kabupaten Buleleng, Bali dinilai layak dan
memenuhi persyaratan untuk pembangunan proyek storage liquefied natural
gas (LNG).

Beberapa anggota DPRD Bali memberikan pandangannya
terkait rencana proyek Storage liquefied natural gas (LNG) yang hendak
dibangun di Pelabuhan Benoa, Denpasar.

“Saya kira Pelabuhan
Celukan Bawang lebih layak ketimbang di Benoa, karena lebih mendukung
dan memenuhi persyaratan untuk pembangunan proyek seperti itu,” ujar
anggota Fraksi Partai Demokrat Komang Nova Sewi Putra kepada wartawan Selasa (23/9/2014).

Bahkan dia meminta pembangunan storage LNG itu sebaiknya dipindahkan saja ke Pelabuhan Celukan Bawang.

“Saya
yakin di sana bisa dan cocok. Itu juga untuk pemerataan pembangunan.
Tidak semua numpuk di Denpasar atau Bali selatan,” kata politisi asal
Buleleng ini.

Dengan dibangunnya storage LNG di Buleleng maka diharapkan ada pemerataan ekonomi daerah di Bali.

“Tidak
hanya di Denpasar. Kalau dibangun di Buleleng tentu bisa menimbulkan
efek ekonomi yang baik bagi Buleleng. Juga bisa menyerap banyak tenaga
kerja,” katanya.

Dilihat dari lokasi, Celukan Bawang cukup bagus dan memenuhi syarat. Kapal tankerbesar pun bisa berlabuh di sana.

“Jadi,
kenapa tidak dicari tempat-tempat yang masih bisa dimanfaatkan,
sehingga pembangunan ekonomi di Bali ini lebih merata, tidak hanya
menumpuk di satu daerah saja,” tandasnya lagi.

Apalagi, Kota Denpasar sudah cukup padat. Penduduknya padat, lalu lintas padat. Itu harus dijadikan acuan juga.

“Saya ingin ini jadi pertimbangan, dan menyarankan pembangunan storage LNG dilakukan di Buleleng,” harap dia.

Anggota
Frkasi Partai Golkar IB Udiyana menilai untuk mega proyek seperti itu
perlu berbagai kajian berbagai aspek terangkum dalam FS [feasibility
study].

“Layak dan tidak layak ditentukan di sana. Termasuk harus dilihat dari aspek lingkungannya,” sambungnya.

Seperti
diberitakan, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo
Siswoutomo telah menemui Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra
untuk membicarakan rencana proyek tersebut.

Proyek ini
melibatkan Pelindo, Pertagas, Pertamina, Indonesia Power, PLN, dan
Kementerian ESDM. Produksi gas dari storage LNG rencananya untuk memasok
kebutuhan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran
yang beroperasi 2015 mendatang.

Hanya saja, beberapa pihak menyayangkan jika proyek itu dibangun di Benoa yang merupakan pelabuhan pariwisata.

Dikhawatirkan dalam pembangunannya merambah lahan konservasi hutan bakau yang memanjang di sepanjang pantai bagia selatan itu.

Udiyana
mengaku belum tahu rencana pembangunan storage LNG tersebut. Akan
tetapi, jika tujuannya untuk memenuhi kebutuhan gas untuk  pelistrikan
di Bali, maka  rencana itu harus diapresiasi.

Hanya saja, dia
tetap mengingatkan agar semua persyaratan harus dipenuhi. Soal lokasinya
misalnya, harus dikaji apakah secara ekonomi, sosial, budaya dan juga
lingkungan layak.

“Apalagi kalau sampaimenggunakan lahan mangrove,” katanya mengingatkan.

Soal
lokasi menurut pandangan Udiyana bisa dikaji beberapa opsi di tempat
lain.  “Jika memang layak di Celukan Bawang dianggap layak, kenapa
tidak?” katanya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini