Suara Golkar Bali Tergerus Ini Penyebabnya

23 April 2014, 16:53 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Ketut Sudikerta (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar – Ketatnya
persaingan antar partai hingga praktek politik uang dituding menjadi
penyebab melorotnya perolehan suara dan kursi  Partai Golkar di Bali
pada pemilihan suara 9 April 2014.

“Secara
nasional perolehan suara partai kami mengalami penurunan. Dari target 30
persen yang ditetapkan  pusat, tidak mampu dipenuhi oleh Golkar Bali,”
ujar  Ketua DPD partai Golkar Bali Ketut Sudikerta  usai menghadiri pembukaan rapat pleno KPU Bali di Hotel Goodway Nusa Dua, Bali Rabu (23/4/2014)..

Hal sama terjadi di tingkat pusat, di mana target perolehan suara 30 persen ternyata juga meleset.

Saat
ini, perolehan suara Partai Golkar di Bali yang saat ini masih dihitung
sehingga dia berharap hasilnya bagus, bisa meningkat. 

Kata dia, pada tahuin 2009, perolehan suara Golkar di Bali mencapai 18 persen dan diharapkan bisa meningkat sekarang.

Kata dia, pemilu kali ini, berlangsung ketat karena banyaknya persaingan dengan partai kecil atau pendatang baru

Hal itulah yang dinilainya menjadi penyebab banyaknya suara partai beringin digerus diambil mereka.

Ditanya
berapa perolehan terakhir suara partainya dan kemungkinan raihan kursi
di dewan , Sudikerta berkelit belum mendapat laporan dari kabupaten dan
kota.

“Perhitungan kan masih berlangsung ya mudah-mudahan hasilnya bagus,“ kata Sudikerta yang Wakil Gubernur Bali itu.

Dia
menegaskan, sebenarnya perolehan suara partainya mengalami peningkatan.
Hanya saja, peningkatan suara itu tidak bisa berkontribusi terhadap
perolehan kursi.

“Saya kira partai besar lainnya juga mengalami
hal sama perolehan suara tidak bisa meningkatkan kursi mengingat
suaranya  diambil partai kecil,“ tutur Sudikerta.

Karenanya.
Sejak lama Gokar telah mengusulkan agar dilakukan proporsional terbuka
secara menyeluruh sehingga nantinya yang mendapat suara adalah partai
besar saja.

Terlepas dari hasil yang dicapainya belum sesuai
target, dia menegaskan secara umum pelaksanaan pemilu hingga perhitungan
suara berjalan aman dan lancar.

Proses rekapitulasi KPU berjalan lancar dan  baik berlangsung sportif serta tertib.

“Kalaupun
ada persoalan dalam rekapitulasi agar diselesaikan dengan budaya kita
musyawarah mufakat, kalau tidak ya, saya minta proses hukum agar
dijalankan dan pemilu juga sesuai segala tahapan,“ harapnya

Hal
sedikit berbeda disampaikan Gede Budiatmika caleg Partai Golkar untuk
DPRD Bali, yang menilai kegagalan suara partainya, lantaran derasnya
politik uang oleh lawan politik. Meski tidak secara jelas menyebut,
partai mana yang dituding menebar uang, namun Budiatmika mengaku
memiliki bukti-bukti kuat caleg yang melakukan politik uang.

Selain,
kekuatan uang, yang masih terjadi di pemilihan legislatif di Bali, kata
dia adalah pemanfaatan dana bansos yang digelontorkan pemerintah daerah
tertentu menjelang kampanye, yang jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah.

“Calon
incumbent atau partai penguasa, memiliki fasilitas dan daya dukung
untuk menggelontorkan dana bansos ke masyarakat, jelas kami kalah, tidak
punya itu semua,” tutup mantan Ketua KPU Tabanan. (rma)

Berita Lainnya

Terkini