![]() |
Sunday Market di Ubud, Gianyar Bali |
Ubud – Berkembangnya usaha lokal di Bali, tidak lepas dari kegiatan yang menarik banyak perhatian masyarakat seperti sunday market atau pasar minggu yang sering digelar di beberapa daerah di Bali, seperti di Seminyak, Legian, Kuta, dan masih banyak lagi. Tak terkecuali Ubud, atau tepatnya berlokasi di Samanera Bowl Ubud.
Founder Sunday Market di Samanera Bowl Ubud, Marina Mouaren menjelaskan bahwa kehadiran Pasar Minggu ini khusus untuk memberikan kesempatan para usaha mikro dan kecil mempromosikan produknya.
Hampir semua produk yang dijual di pasar yang berada di Restoran Samanera Bowl itu menggunakan bahan baku organik baik dari sisa makanan maupun tumbuhan.
Sunday Market ini untuk membantu bisnis lokal yang tidak memiliki budget banyak untuk rental shop yang cukup mahal. Dan makin banyaknya bermunculan pembisnis lokal dan teknologi yang semakin maju mereka bisa juga berjualan melalui media sosial.
“Adanya Sunday Market yang merupakan monthly event, agar para pedagang bisa bertemu langsung dengan pelanggannya, dan Samanera lokasinya cukup strategis,” jelas Marina pada Minggu (28/4/2019).
Diketahui, sejumlah produk-produk lokal dengan bahan alami meramaikan Sunday Market tersebut, dan pasar yang dibuka setiap satu bulan sekali tepatnya pada Hari Minggu terakhir menjadi atraksi tersendiri bagi para wisatawan yang sedang menikmati liburan di destinasi tersebut.
Dikatakannya, tidak hanya masyakarat lokal saja yang biasa belanja di pasar, wisatawan pun ketika berlibur di Ubud dapat menikmati belanja di Pasar Minggu ini.
Disamping itu, lokasi pasar yang berada di tempat strategis yakni sering dilewati wisatawan yang berjalan kaki sembari menikmati suasana keramaian destinasi Ubud ini menjadi peluang bagi para pedagang untuk menjual produknya.
Menurut Marina sebanyak 16 pedagang tersebut menjual berbagai produk diantaranya minuman, aksesoris, pakaian, kerajinan, lilin aroma terapi dan lainnya yang berbahan ramah lingkungan.
Dan harapan terbesarnya agar event ini bisa berpindah-pindah lokasi, sehingga peluang bertemu pembeli jauh lebih besar.
“Sebenarnya yang ingin ikut ada 30 vendor tapi saya batasi hanya 16 vendor, apabila nanti semakin besar maka kemungkinan saya akan cari tempat lain atau memanfaatkan lantai bawah juga, tapi sebenarnya saya ingin event ini bisa berpindah-pindah tempat seperti di Sanur, Canggu dan lainnya,” ucapnya.
Selain menjual produk ramah lingkungan, para pedagang di pasar ini menurutnya, semakin kreatif contohnya menjual perhiasan dari kawat, sedotan dari bambu dan ada juga produk lilin dibuat dari kedelai. Para pengunjung/wisatawan asing tampak antusias melihat-lihat produk-produk yang ada di Sunday Market. (mal)