Denpasar – Dalam rangka presidensi KTT G20, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan kegiatan Seminar Kepemudaan dengan tema “Kolaborasi & Penguatan Peran Generasi Muda Untuk Indonesia Maju”. Ini merupakan Seminar Kepemudaan pasca gelaran KTT G20 di Bali, yang dilaksanakan di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Jumat (25/11/2022).
Acara yang dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M sebagai keynote speaker memberikan semangat atas momentum KTT G20. Sebagai narasumber acara adalah I Wayan Semara Cipta, ketua KPUD Kabupaten Badung dan Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, kemudian sharing sesion oleh Zeta Blanco Oka, selebgram yang berasal dari Bali tapi punya darah campuran Filipina.
Seminar ini digagas oleh FIB Udayana bersama dengan Penerbit Buku RajaGrafindo Cabang Bali, untuk mengangkat tema momentum KTT G20 bagaimana peran generasi muda dari kesuksesan perhelatan G20 di Bali. Kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia juga telah ditandai dengan keberhasilan untuk mengadopsi dan mengesahkan Deklarasi Pimpinan G20 atau G20 Bali Leaders’ Declaration.
Sejak awal rangkaian kegiatan Presidensi G20, antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah selalu melakukan koordinasi, baik pelaku usaha, masyarakat, dan seluruh stakeholder, dari sisi penyelenggaraan maupun substansi.
Hakordia Tahun 2022, Gubernur Koster: Kita Harus Berani Melawan Ketidakjujuran
Menurut Koster, keberhasilan KTT G20 di Bali karena direstui oleh alam, kalau tidak ada restu dari alam, tidak dapat berjalan dengan sempurna. Kesuksesan ini juga karena dalam melakukannya diawali niat fokus, tulus dan lurus.
“Seminar ini dapat memperkuat budaya Bali, karena Bali hanya mempunyai budaya, berbeda dengan Provinsi lain yang kaya tambang dan sumber daya alam lain. Bali kaya budaya yang unik dan unggul, budaya Bali tidak ada tandingannya di dunia”, semangat Koster kepada para audiens mahasiswa.
“Bali akan tetap eksis dengan apa yg dimiliki, mandiri energi, kaya air tersedia sepanjang jaman. Pasca G20, Bali akan melakukan proteksi, karena dari gelaran G20 ini ternyata Bali dapat menjaga alam dan menata ekosistem”, tambah Koster.
Seminar Kebangsaan Presidensi G20 di Udayana, Indonesia Memiliki Kesempatan Emas sebagai Negara Demokrasi
Bali memiliki kebijakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.” Yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Dalam gelaran KTT G20 di Bali, Gubernur asal desa Sembiran Buleleng ini selalu berdoa dan berusaha mendekatkan diri untuk melakukan “Mudaning Jagad”, bisa menyatu dengan kekuatan alam.
Menutup sambutannya, Koster menambahkan bahwa negara anggota G20 banyak yang memuji atas keberhasilan gelaran KTT G20 karena atmosfer Bali berbeda dengan negara lain, sehingga seluruh rangkaian acara Presidensi G20 di Bali berjalan sukses dan lancar hingga sesi penutupan.
Berbeda halnya pada saat sesi tanya jawab pemateri, Wayan Semara atau akrab disapa Kayun menyampaikan bahwa pemuda akan belajar dari hal yang paling mudah, yaitu pemuda harus melek politik, bukan hanya sekedar ikut berpolitik praktis.
Begitu juga dengan Zeta Blanco, ia berpesan bahwa keberhasilannya sebagai selebgram yang banyak digandrungi oleh kawula muda ini tidak terlepas dari usaha yang kosisten. Awal iseng atau mencoba yang dlakukan secara masif untuk menghibur dirinya sendiri, malah berujung sukses karena banyak penggemarnya atau followers dan telah menjadi trend center kawula muda masakini.***