Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh saat menjenguk Buya Ahmad Syafii Maarif di kediamannya di Jalan Halmahera D-76, Sleman |
Sleman – Bangsa Indonesia membutuhkan sosok Syafii Maarif atau Buya Syafii yang terus menerus bergelut mengikuti perjalanan dan pergolakan kebangsaan.
“Pasti ada kerinduan bersama untuk saling berdiskusi,” kata Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh saat menjenguk Buya Ahmad Syafii Maarif di kediamannya di Jalan Halmahera D-76, Sleman, Selasa 30 Juli 2019.
Jalannya pertemuan berlangsung akrab dan terbuka selama hampir 1 jam. Surya mengaku, tidak banyak tokoh yang dia kagumi dan Buya Syafii adalah salah satu tokoh dikagumi.
Dia mengaku respect terhadap pikiran dan pandangaan Buya Syafii. “Sebagai latar belakang, saya berkunjung kepada senior yang saya kagumi, amat saya kagumi,” ucapnya.
Bagi Surya, kekaguman pada sosok Buya Syafii yang telah dikenalnya lama, karena ketokohan, prinsip-prinsip dan filosofisnya dalam memberikan pencerahan bagi kehidupan kebangsaan.
Banyak hal yang ingin didiskusikan dengan Buya Syafii, misalnya terkait dinamika kebangsaan usai dilaksanakan Pemilu serentak. Model Pemilu 2019 yang dilaksanakan secara bersamaan baru pertama kali dilaksanakan.
Dirinya memiliki banyak bahasa batin yang sama dengan Buya Syafii. Saat Buya Syafii sakit, Surya pun mengaku galau sehingga ia berkunjung. Ketokohan Buya Syafii di mata Surya juga karena eorang senior dan deklarator Ormas Nasional Demokrat.
Selain Buya Syafii, Surya juga menyebut tokoh-tokoh lain yang juga deklarator Ormas Nasdem, seperti Anies Baswedan, Sri Sultan HB X, Basuki Thahaja Purnama, hingga Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan itu, Surya mengingatkan prinsip dasar berdirinya Ormas Nasional Demokrat, yaitu membawa kemajuan bangsa melalui gerakan perubahan, restorasi Indonesia.
Menyinggung perjalanan bangsa ini, Surya mengaku sependapat dengan Buya yang merasa galau. “Kami bukan pesimis, tugas kami tetap mengambil pikiran-pikiran beliau, tetap optimis (dengan bangsa ini),” tegasnya.
Perjuangan ke depan cukup berat. Seluruh komponen bangsa harus menjadari, jika kita melakukan pekerjaan yang biasa-biasa saja, tanpa terobosan ke depan, kita akan jauh tertinggal.
Kata Surya, Buya Syafii patut diteladani karena bisa dekat kepada semua pihak, yang simpati maupun yang antipati, dan bisa menerima pemikiran mereka. Buya Syafii juga dinilai sudah selesai dengan dirinya. “Marilah teman-teman semua, kita doakan Buya tetap sehat,” ajak Surya.
Dalam kesempatan itu, Buya beserta keluarga menyambut baik kunjungan Surya Paloh dan jajaran petinggi Partai Nasdem. Ditegaskan Buya Syafii, partai-partai politik sebagian besar tidak memikirkan bangsa dan negara.
“Siapa yang memikirkan bangsa dan negara? Tampaknya teman ini yang termasuk memikirkan bangsa dan negara. Mudah-mudahan partai ini juga ikut dia. Jika tidak, berantakan bangsa ini,” ujar Buya didampingi Surya Paloh.
Pertemuannya dengan Surya Paloh, sambung Buya Syafii, membincangkan masalah kebangsaan dalam konteks luas, bukan soal pragmatisme kekuasaan. (riz)