lawar |
JEMBRANA – Hasil penyelidikan sementara kepolisian terkait
keracunan massal usai menyantap makanan lawar nangka di Banjar Munduk
Angrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali menyebutkan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa
tersebut.
Dinas Kesehatan Jembrana mendiagnosa makanan olahan lawar
nangka, bercampur daging ayam yang dibuat di rumah I Wayan Supriatna.
karena terkontaminasi bakteri yang cenderung terjadi akibat
saat mengolah kurang bersih dan sehat.
“Tapi kita masih menunggu hasil laboratorium PBPOM Denpasar. Sampel
makanan dan sampel muntahan sudah kita kirim. Hasilnya biasanya baru
keluar setelah dua minggu,” terang Kadis Kesehatan Pemkab Jembrana, dr I Putu Suasta, Jumat (13/11/2015).
Dalam pemeriksaan laboratorium, kata dr Suasta, tidak selalu ketemu jenis
bakterinya.
Semua tergantung dari parameter pemeriksaan. Sama seperti
keracunan makanan akibat bakteri yang pernah terjadi di SMKN 3 Negara,
juga tidak ketemu jenis bakterinya.
Kemudian dari makanan yang mana juga sulit, karena sampel muntahan juga
sudah tercampur.
Secara umum, penyebab bakteri yang menyebabkan keracunan tersebut, kemungkinan karena penjamahan makanan
yang tidak bersih dan sehat, yang juga kerap terabaikan dalam lingkup
rumah tangga.
Kalau mencari waktu proses yang mana, pihaknya juga tidak bisa menjustis
begitu saja. Kadang ada bakteri yang terdiam di saluran pernafasan,
tidak sengaja bersin tanpa menutup hidung, bisa mencemari makanan. Memang kalau dalam waktu dua jam setelah terkontaminasi langsung
dikonsumsi, tidak ada masalah. Namun ketika lebih dari dua jam, bakteri
yang mencari makanan bisa bereaksi mengalurkan toxin,” ujarnya.
Sama seperti dalam kasus keracunan satu keluarga tersebut. Menurutnya,
ketika memang dicurigai karena lawarnya, ada proses yang dilakukan
sebelum dimakan. Mulai dari menyiapkan bahan, nektek, perebusan, hingga penyajian adonan dengan mencampurnakan bumbu yang juga melalui proses.
Sementara itu, satu-satunya korban yang mengalami keracunan paling
parah, Supriana, masih menjalani perawatan di Sal
Flamboyan RSDU Negara, namun kondisinya sudah berangsur membaik.(dar)