DENPASAR – Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra tradisi “Ngelawar” tidak bisa dilepaskan dari adat dan budaya Bali yang harus terus dilestarikan karena tidak sekedar membuat olahan bumbu dan campuran daging namun mengandung sebuah nilai kebersamaan.
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka lomba Seni dan Budaya di SMK PGRI 3 Denpasar serangakaian HUT ke- 17 SMK PGR 3 Denpasar, Jumat (20/1/2017).
Dalam kesempatan tersebut tampak Walikota Rai Mantra ikut dalam kegiatan Ngelawar siswa. Sembari bercengkrama dan Ngelawar bersama siswa, Walikota Rai Mantra yang juga sangat gemar Ngelawar disetiap hari-hari besar keagamaan terus mengingatkan siswa sekolah setempat dan para guru untuk melestarikan Ngelawar.
Budaya ngelawar ini jangan sampai menjadi beban masyarakat dan jangan dilupakan. Sebab ada nilai manfaatnya, yakni kebersamaan, melatih diri untuk bekerja team work serta membentuk jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan”, tegas Rai Mantra didampingi PLT Disdikora Drs. I Wayan Sukana, Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, Nengah Madiadnyana.
Rai Mantra menekankan semakin bertambah usia, SMK PGRI 3 Denpasar wajib semakin maju. Dia juga menegaskan dharmaning sisya yakni mengajegkan budaya Bali. Karena generasi muda Bali yang mewariskan taksu dan budaya Bali serta sekolah sebagai tempat menempa diri.
“Melalui ajang inilah harapkan bisa menjalankan ajaran Tri Hita Karana. Maka dari itu budaya mebat atau Ngelawar ini harus sering dilakukan”, harapnya. Kepala SMK PGR 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana menjelaskan serangkaian HU ke-17 siswanya mengadakan berbagai lomba berbasis seni budaya dan menyentuh tiga kerangka dasar agama Hindu yakni Tatwa, Susila dan Upakara.
Ia mengakui Lomba ngelawar dilakukan karena banyak bisa dipelajari para siswa diantaranya kerjasama, gotong royong, kebersamaan, wirausaha dan kepemimpinan.
Selain ngelawar dalam kegiatan ini juga digelar lomba upakara dengan membuat pejati, mesatua Bali dan mekidung. Khusus lomba mesatua dan mekidung harus dilakukan mengingat Pemerintah Kota Denpasar telah mencanangkan berbahasa Bali setiap hari rabu, Purnama dan Tilem. (gek)