![]() |
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi/dok |
Bandung – Presiden Joko Widodo dinilai tidak memiliki kepedulian atau konsern terhadap masalah perlindungan konsumen di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI )Tulus Abadi menanggapi ketidakhadiran Jokowi pada acara Hari Konsumen Nasional (Harkonas), di lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).
Tulus yang hadir pada puncak acara ini, menyatakan, Harkonas hanya dihadiri oleh Menteri Perdagangan dan jajarannya, para pimpinan daerah, dan Gubernur Jabar. Harkonas dihadiri sekitar 3000 orang dengan mengangkat tema Konsumen Indonesia Berdaya.
Tulus menambahkan, ada yang ganjil dari acara Harkonas ini, yakni tidak hadirnya Presiden Jokowi. Jokowi hanya mengirimkan sambutannya secara tertulis.
“Aneh, sebab kendati ini Harkonas yang ke-7, belum sekalipun Presiden Jokowi hadir dalam Harkonas,” sambungnya. Disampaikan juga, pada era Preaiden SBY, juga belum pernah hadir, namun mengirimkan Wapres untuk hadir.
“Kami, YLKI menyesalkan ketidakhadiran Presiden Jokowi, selama lima tahun pemerintahannya. Ini bisa menjadi tanda bahwa Presiden Jokowi tidak peduli pada masalah perlindungan konsumen di Indonesia,” tegas Tulus.
Padahal, secara empirik Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) konsumen masih rendah, yakni hanya skor 40,41. Bandingkan dengan IKK Malaysia yang sudah mencapi skor 57, atau Korea Selatan dengan skor 63.
Rendahnya skor IKK konsumen Indonesia menuntut kepedulian pemerintah, termasuk Presiden, untuk terus mengedukasi dan membedayaakan konsumennya. Juga ditengah era digital ekonomi, seperti ecommerse dan fintek, menuntut keseriusan pemerintah untuk melindungi dan memberdayakan konsumen di Indonesia.
Kata Tulus, Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 50/2013 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen, tapi sampai sekarang aksinya tidak jelas, bahkan tidak ada. “Bagaimana mau implementasi Stranas, jika Harkonas saja tidak pernah hadir,” sesalnya. (rhm)