Taman Mekar: Oase Edukasi Konservasi Air di SDN 4 Munduk Buleleng

Taman Mekar berhasil diwujudkan SDN 4 Munduk Buleleng berkat dukungan hibah Rp 6 juta dari Yayasan IDEP Selaras Alam.

2 November 2025, 07:31 WIB

Buleleng– Wajah halaman SDN 4 Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, kini berubah drastis. Dari yang semula gersang, kini menjelma menjadi taman yang asri, sejuk, dan hijau.

Lengkap dengan kolam ikan dan pancuran air, taman ini bukan sekadar tempat istirahat, melainkan laboratorium terbuka untuk menanamkan kesadaran konservasi air dan lingkungan sejak dini.

Taman yang diberi nama Taman Mekar ini berhasil terwujud berkat dukungan hibah senilai Rp 6 juta dari Yayasan IDEP Selaras Alam.

Hibah ini diberikan karena SDN 4 Munduk menjadi salah satu pemenang dalam program Tirtanovasi IDEP Foundation.

Plt Kepala SDN 4 Munduk, Gede Dedy Suwartawan, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian sekolahnya yang masuk tiga besar pemenang Tirtanovasi.

“Pembangunan Taman Mekar ini adalah kelanjutan dari ide kepala sekolah sebelumnya, Ida Ayu Sasmita, untuk membangun edukasi konservasi air dan ramah lingkungan,” tutur Dedy.

Sekarang, anak-anak tidak hanya beristirahat, tetapi juga sambil mempelajari tentang pentingnya konservasi air di lingkungan yang nyaman dan sejuk.

Taman Mekar dirancang sebagai pusat edukasi bagi 96 siswa, mencakup tiga inovasi utama:

Konservasi Air: Melalui praktik nyata dan informasi di sekitar taman.

Tanaman Penyimpan Air: Siswa dikenalkan dengan jenis pohon yang mampu menyimpan air dan bertahan di musim kering, seperti beringin, kayu tulak, dan peji.

Komposter dan Waste Management: Anak-anak diajari cara memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, menumbuhkan budaya ramah lingkungan.

Dukungan Nyata untuk Ketersediaan Air Bali

Edward Angimoy dari IDEP Selaras Alam menjelaskan program Tirtanovasi bertujuan untuk mendorong masyarakat menciptakan solusi nyata dalam konservasi air di lingkungan mereka.

“SDN 4 Munduk memiliki inovasi yang sangat baik dalam pendekatan sederhana namun inovatif tentang konservasi air, dan itu bisa dilihat langsung oleh siswa,” ujar Edward.

Pihaknya berharap sekolah lain turut serta melakukan edukasi konservasi sejak dini. Ini menciptakan kompetisi positif di mana siswa berebut agar bisa berada di taman untuk belajar.

Dukungan IDEP untuk SDN 4 Munduk tidak berhenti di Taman Mekar. IDEP juga telah membangun sumur imbuhan di sekolah tersebut dengan biaya kurang lebih Rp 50 juta dan kedalaman 32 meter.

Sumur imbuhan ini berfungsi krusial, yaitu menyuntikkan air ke dalam lapisan tanah (Aquifer) untuk menjamin ketersediaan air tanah.

Langkah ini merupakan upaya nyata dalam memastikan pasokan air di seluruh Bali lebih terjamin di masa depan.

Keberhasilan SDN 4 Munduk menjadi inspirasi, sejalan dengan pemenang Tirtanovasi lainnya:

SMA Negeri 1 Penebel, Tabanan: Menerapkan Sistem Tower Ganda untuk menampung air hujan dan mendaur ulang air limbah cuci tangan.

Air limbah disaring menggunakan lapisan arang, pasir, dan kerikil, lalu dimanfaatkan kembali untuk penyiraman tanaman.

SD Negeri Besan, Klungkung: Mengembangkan sistem Taman Hujan Sekolah untuk menampung air hujan dari atap dan menyalurkannya ke taman resapan, yang kemudian dimanfaatkan untuk irigasi kebun dan fasilitas sanitasi.

Inisiatif di SDN 4 Munduk membuktikan inovasi lingkungan yang sederhana dan berbasis edukasi sejak dini, dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan air dan masa depan generasi.***

Berita Lainnya

Terkini