Tanggap Dampak Corona, IKANA Bali Bagikan Ratusan Paket Sembako

26 April 2020, 17:14 WIB
Paket sembako ini merupakan tanggungjawab bersama seluruh anggota Paguyuban Ebulobo. Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang benar-benar berdampak Covid19/ist.

Denpasar – Sebagai bentuk kepedulian atas beban hidup dari dampak pandemi virus corona atau Covid-19 sekitar 300-an warga Sub Unit Ebulobo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (IKANA) Bali mendapatkan bantuan paket sembako.

Paket sembako ini merupakan tanggungjawab bersama seluruh anggota Paguyuban Ebulobo. Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang benar-benar berdampak Covid19.

“Mereka yang sudah tidak bekerja lagi, mereka yang di-PHK, mereka yang selama ini bekerja dengan penghasilan harian dan kemudian tidak bisa bekerja lagi,” tutur Ketua Sub Unit Ebulobo Kristianus Bali dalam keterangan, Minggu (26/4/2020).

Pihaknya minta anggota yang masih bisa menerima gaji agar tidak ikut mengambil paket sembako.

“Jumlah ini sudah termasuk mahasiswa asal Ebulobo yang selama ini kuliah di Bali, yang tidak bisa pulang ke kampung karena dilarang untuk memutus rantai penularan Covid19,” ujarnya.

Ba’i, sapaan akrabnya, mengatakan, dampak Covid19 masih sangat panjang. Untuk itu, dia meminta Pemkab Nagekeo proaktif memperhatikan warganya yang ada di Bali. Sebab, warga yang ada di wilayah tertular sudah dilarang pulang.

Di Bali sudah ada himbauan untuk melarang mudik dan kalau nekat mudik maka tidak bisa kembali lagi. Banyak warga Nagekeo terutama dari Kecamatan Boawae yang terkena dampak Covid19 di Bali namun tidak mendapatkan atensi dari Pemda setempat.

“Warga Ebulobo di Bali tidak berharap banyak bantuan dari Pemprov Bali karena memang data itu berbasis KTP dan banyak warga Ebulobo yang tidak ber-KTP Bali,” sambungnya.

Dia membadingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo demikian perhatian terhadap warga perantau.

“Kami hanya bisa bantu dengan modal paguyuban. Namun tidak tahu sampai kapan ini terjadi. Kalau ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama maka kami meminta dengan Pemda Nagekeo untuk memberikan perhatian warganya,” ujarnya.

Sekretaris Sub Unit Ebulobo Kristo Betu bersama Bendahara Maria Fransiska mengatakan, jumlah warga berdampak Covid19 di Sub Unit Ebulobo secara langsung sebanyak 37 kepala keluarga ditambah mahasiswa.

Jika ditotal ada sekitar 300 lebih jiwa yang harus makan yakni suami, isteri, dan minimal dua anak plus mahasiswa. Karenanya, pemilihan dilakukan selektif dan mereka yang paling membutuhkan.

“Yang masih bisa bertahan, kita larang, kita dahulukan yang paling membutuhkan,” ujarnya.

Dengan modal atau biaya yang ada, Paguyuban Ebulobo mendatangkan 500 kilogram beras, mie instan, telur untuk dibagikan kepada warganya. Diharapkan, paket sembako ini bisa sedikit membantu meringankan beban kebutuhan sehari-hari karena terdampak Covid-19. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini