TCMI Jaring SDM Handal Bidang Pasar Modal di Bali

4 Juni 2017, 10:36 WIB
Kepala BEI Perwakilan Denpasar I Gusti Agus Andiyasa 

DENPASAR – The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), anak perusahaan Bursa Efek Indonesia menjaring calon sumber daya manusia (SDM) di Bali yang nantinya akan berkiprah di bidang Pasar modal.

“Kali ini ada 60 peserta yang mengikuti seleksi terbagi dalam dua sesi,” jelas Kepala BEI Kantor Perwakilan Denpasar I Gusti Agus Andiyasa di kantornya Jalan Sudirman Denpasar, Sabtu (3/6/17).

Lewat seleksi ini, nantinya akan disaring lagi guna mengikuti tahapan test berikutnya hingga tingkat pusat di Jakarta. Rekruitmen ini diharapkan nantinya lahir SDM handal yang bergerak bidang pasar modal. Kegiatan ini serentak digelar di seluruh Indonesia.

Pihaknya mengharapkan, akan banyak peserta yang lolos karena terbukti mereka yang lulus seleksi ini kemudian berhasil berkarir di pasar modal. Peserta yang lolos tidak lagi menduduki level staf namun asisten manager.

Ia menambahkan, animo masyarakat khususnya di Bali terhadap kegiatan pasar modal maupun berinvestasi di pasar modal cukup tinggi. Bahkan, saat ini, setidaknya ada empat putra Bali menduduki posisi setretegis di Bursa Efek Jakarta sebegai kepala divisi atau vice president.

Dalam upaya lebih mengenalkan atau menggairahkan keberadaan pasar modal di masyarakat, selain lewat seleksi yang digelar TICMI di mana kalangan anak muda seperti mahasiswa banyak yang tertarik bergabung.

Keberdaan gerai bursa efek seperti di Kampus Unud Denpasar, dirasakan manfaatnya dan memberi efek positif terhadap meningkatnya kegiatan pasar modal. Nantinya, mahasiswa akan menyambungkan semua pengetahuan tentang pasar modal ke para orang tua atau masyarakat.

“Cukup efektif adanya gerai karena akan terbentuk komunitas kemudian sering kumpul sehingga muncul rencana membentuk pasar modal, perkembangannya di Bali cukup bagus,” sambung Andiyasa.

Dari pengamatan, perkembangan pasar modal di Bali memasuki awal April tahun 2017 cukup bagus dan lebih agresif di mana hal itu seiring dengan meningkatnya pemahaman atau literasi pasar modal yang terus disosialiaiskan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terbukti, kini masyarakat tidak gampang lagi tergiur jika diiming-imingi investasi bodong. Masyarakat terutama kalangan mahasiswa sudah kian banyak yang memilih berinvetasi lewat pasar modal.

“Kita terus bekerjasama dengan OJK, mengenalkan investasi di pasar modal di Bali termasuk di daerah seperti Singaraja agar masyarakat semakin melek invetasi,” tandasnya. Andiyasa berharap, masyarakat tidak perlu ragu berinvestasi di pasar modal dengan Rp 100 ribu mereka sudah bisa berinvetasi.

Ia optimis, Membaiknya perekonomian seperti meningkatnya tingkat kepercayaan asing terhadap investasi di Indonesia dan peringkat Indonesia INvesment Grade beberapa waktu lalu, juga berdampak positif kepada perkembangan pasar modal di Tanah Air. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini