Teken MoU dengan Investor, Bupati Sanjaya: Angin Segar bagi Pengembangan UKM Tabanan

26 Oktober 2021, 05:38 WIB
AVvXsEjEqCUVXSiH8WUAxFeJmQ5ek 8Q9a IJD Jrq5fVEmW9ayZg9W5uBRGogV1NJLsz Waw DqmpQJkzXdpiY4dYcPKVKlgKcPOQ7SfBa6c1 C5k aMcGvJsWT46OkxFgabJjGsUB43FeJNKZhzjEYoBiVPHJ cgHjYU3iY4 LXvOYSetqKfmReuyjhO0aUg
Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri
Business Meeting “Accsess to Market” sekaligus penandatanganan MoU atas
kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan
Transmigrasi dengan Kementerian PPN/Bappenas dan National Support for
Local Investment Climates (NSLIC)./Dok.Pemkab Tabanan

Tabanan – Penandatanganan kerja sama (MoU) dengan para mitra pembangunan ataupun
investor dapat memberikan angin segar bagi pelaku UKM ataupun UMKM di
Tabanan.

Dalam upaya meningkatkan pemasaran produk perdesaan di Provinsi Bali, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri Business Meeting “Accsess to Market” sekaligus penandatanganan MoU atas kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi dengan Kementerian PPN/Bappenas dan National Support for Local Investment Climates (NSLIC).

Kerja sama itu dalam Program Responsive Innovation Fund (RIF),  di Ballroom 2, The Stones Legian Hotel, Autograph Collection by Mariott, Bali, Senin, (25/10/2021).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan jajaran. Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Bali yang diwakili Kadis PMDDukcapil Putu Anom Agustina, serta OPD terkait hadir dalam pertemuan.

Juga, Duta Besar Canada untuk Indonesia, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Sekda Tabanan dan OPD terkait. 

Forum dihadiri para Mitra Pembangunan dan K/L yang telah memiliki solusi konkret akan memberikan dukungan upaya pengembangan produk desa sekaligus melaksanakan agreement kerjasama dengan para produsen dan pengusaha lokal.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, mendukung dan mengapresiasi langkah efektif yang diambil Provinsi Bali, guna untuk menunjukan komoditas/produk lokal kepada investor dan stakeholder serta para pihak yang mendukung pelaku UMKM Bali. 

Dikatakan, ekonomi kreatif merupakan sumber pembangunan inklusif yang mampu mendukung dan memperkuat identitas daerah.

“Sehingga bersama-sama harus mampu mendukung hal ini dalam membangun Desa untuk Indonesia Sejahtera,” tandasnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam mendukung meningkatkan kapasitas iklim investasi di tingkat lokal dengan pemasaran produk perdesaan ini, khususnya di Bali. 

Ia berharap pertemuan ini mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga kedepan bukan hanya diterapkan di desa-desa di Bali, namun ini dapat memberikan efek domino dan bisa dikembangkan ke seluruh desa Indonesia. 

Senada dengan Menteri Desa, Bupati Sanjaya menilai dan berkeyakinan kegiatan ini mampu membuka akses ke pasar domestik dan internasional yang kedepannya sangat menguntungkan pelaku UMKM khususnya di Tabanan. 

Saat ini terdapat 13 dari 22 produk komoditas di Kabupaten Buleleng, Klungkung, dan Tabanan, Provinsi Bali yang siap dihubungkan dengan para investor pasar nasional dan internasional.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya mendukung inovasi tersebut, karena menurutnya Bali mempunyai potensi UKM berbasis ekonomi kreatif yang cukup besar. 

Apalagi Tabanan merupakan salah satu tempat pelaku UKM terbesar di Bali dengan berbagai produk lokal. 

Dia berharap pertemuan sekaligus penandatanganan kerjasama (MoU) dengan para mitra pembangunan ataupun investor dapat memberikan angin segar bagi pelaku UKM ataupun UMKM di Tabanan dan Bali pada umumnya untuk berinovasi guna menunjang perekonomian.(rhm)

Berita Lainnya

Terkini