Temuan Ombudsman Bali, Masih Ada Siswa Pakai HP Saat UN

11 April 2017, 00:30 WIB
P 20170410 121338
Pengumuman tata tertib pelaksanaan UN yang ditempel di setiap sekolah (foto:kabarnusa)

DENPASAR – Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA dan SMK di Bali masih diwarnai dengan temuan siswa yang membawa hanphone atau seluler di sejumlah sekolah. Temuan itu didapat Tim Ombudsman Republik Indoensia (ORI) Perwakilan Bali yang melakukan pemantaua di semua kabupaten dan kota dalam pelaksanaan UN hari pertama, Senin (10/4/17).

Kepala ORI Bali  Umar Ibnu Alkhattab yang melakukan pemantauan langsung di sejumlah sekolah di Denpasar menenukan adanya siswa membawa hanphone saat ujian berlangsung seperti di SMA Saraswati.

Hal itu tentunya, tidak bisa dibenarkan sehingga pihaknya langsung meminta sekolah dan panitia pengawas lebih meningkatkan pengawasannya pada ujian hari berkikutnya. “Saya sudah sampaikan ke Kepala Sekolah agar meningkatkan pengawasan dan semua tata tertib pelaksanaan UN agar dipatuhi,” tandas Umar.

Hal sama juga terjadi di SMK Pariwisata Kertha Wisata Karangasem, ditemukan dua orang siswa yang menggunakan hanphone. Dua siswa itu menggunakan di ruang ujian berbeda dan langsung diamankan oleh pengawas dan diserahkan ke panitia.

Demikian juga dengan SMAN 1 Kediri di Tabanan, ada siswa yang membawa hanphone yang kemudian disita guru pengawas dan telah dibuatkan berita acaranya.

Selain itu, dia melihat tim pengawas UN masih belum bisa menjaga sikap selama melaksanakan tugasnya mengawasi siswa yang tengah UN seperti bermain HP dan ngobrol dengan sesama guru pengawas laiannya.

Pihaknya juga menyoroti tidak berfungsinya Pos Pengawasan UN yag berada di ruangan yang mestinya dipergunakan oleh para pengawas untuk secara ketat melakukan pengawasan terhadap siswa ketika akan masuk ke ruang ujian.

KS%2BSMA%2BSarawati%2Bdps
Kepala SMA Saraswati Denpasar Made Budiadnyana 

Sementara itu Kepala SMA Saraswati Denpasar Made Budiadnyana menyatakan, adanya seorang siswa yang kedapatan membawa HP, terjadi karena siswa tersebut tidak memperhatikan adanya ketentuan tata tertib untuk tidak membawa HP saat ujian berlangsung sebagaimana simulasi sebelumnya yang pernah dilakukan.

“Kalau melarang membawa HP,  kan tidak bisa, yang dilarang saat ujian HP siswa ditaruh dalam tas, yang pasti siswa tersebut tidak sedang mencari jawaban,” katanya.

Budiadnyana mengungkapkan, secara umum pelaksanaan UN di sekolahnya berjalan lancar, tidak ada kendala atau temuan prinsip yang menganggu kelancaran UN. semua peserta ujian yang berjumlah 296 siswa semua hadir.

Atas masukan Ombudsman, pihaknya siap memperbaiki dan meningkatkan pengawasan lebih ketat lagi kepada para peserta ujian yang akan masuk ruangan selama pelaksanaan UN yang berakhir hingga 13 April mendatang. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini