![]() |
Sekda Denpasar Rai Iswara meninjau SMP 6 Denpasar yang tergenang banjir |
DENPASAR – Menyusul banjir yang menggenangi sejumlah sekolah di Denpasar pascahujan deras yang turun seharian Senin 22 Januari 2018 dinas pendidikan setempat diminta untuk meliburkan sekolah yang terdampak banjir.
Diketahui, genangan air akibat intensitas hujan tinggi melanda hampir dibeberapa wilayah Bali berdampak pada terjadinya genangan dibeberapa titik di Kota Denpasar, Selasa (23/1/2018).
Di beberapa sekolah di Kota Denpasar tak luput dari kepungan banjir. Langkah cepat dilakukan Tim Respon Cepat (TRC) Pemkot Denpasar dengan menerjunkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar hingga pihak lurah/desa dan kecamatan.
Tim Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat (DAMAKESMAS) bersama BPBD juga telah melakukan evakuasi di beberapa titik. Seperti halnya evakuasi tiga warga termasuk bayi dua bulan di kawasan Perumahan Padang Indah, Desa Padangsambian dan melaklukan penanganan dini di Puskesmas II Denpasar Barat.
Selain itu genangan terjadi di beberapa sekolah seperti SMP N 6 Denpasar, Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan dan sekolah lainnya yang mengalami genangan air dan tampak berangsur surut.
Sekda Kota Denpasar, A.A.N Rai Iswara atas instruksi Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra meninjau langsung SMP N 6 Denpasar dan beberapa sekolah lainnya.
“Kami telah memerintahkan OPD terkait untuk segera melakukan tindak cepat dalam menangani genangan meski telah berangsur surut, sehingga seluruh aktifitas dapat segera kembali seperti semula,” ujar Rai Iswara.
Proses belajar mengajar di SMP N 6 Denpasar maupun dibeberapa sekolah yang sempat mengalami genangan dengan langkah menghentikan sementara proses belajar mengajar untuk keselamatan dan kenyaman para siswa serta orang tua.
Hal ini telah ditangani dengan cepat sehingga dipastikan proses belajar mengajar tidak terganggu dan siswa dapat kembali belajar seperti biasa.
“Kerjasama dan koordinasi komunikasi yang dilakukan dengan cepat dari pihak sekolah, lingkungan, Kelurahan/Desa hingga pihak Kecamatan mampu menangani bersama dampak dari intensitas hujan yang sangat tinggi melanda Denpasar dan hampir dibeberapa wilayah di Bali,” ujarnya.
Sekda Rai Iswara turut menyarankan agar waktu belajar siswa yang diliburkan akibat adanya genangan ini dicarikan solusi yakni dengan menyediakan waktu pengganti.
“Nantinya siswa yang libur ini tidak serta merta waktu belajarnya hilang, melainkan akan dicarikan waktu khusus untuk mengganti waktu yang hilang hari ini,” jelasnya.
Langkah ini disikapi langsung Kadis Dikpora Denpasar Wayan Gunawan dengan memeberikan intruksi kepada seluruh kepala sekolah di Kota Denpasar dalam rangka menyikapi cuaca yang ekstrim saat ini.
Sekolah memberikan pemenuhan jam belajar siswa sesuai dengan kalender pendidikan yang berlaku. “Jadi nantinya kalau ada siswa yang terpaksa diliburkan hendaknya kepala sekolah mencarikan jam pengganti belajar siswa,” ujarnya.
Lurah Sesetan, Ni Ketut Sri Karyawati didampingi Kepala Sekolah SMP N 6 Denpasar, Gusti Ayu Tirtawati mengatakan genangan air di lingkungan sekolah baru terjadi saat ini setelah 10 tahun lalu. Namun genangan kali ini tidak begitu lama dan sudah berangsur-angsur surut.
Menurut Karyawati disebabkan curah hujan yang cukup tinggi diikuti air laut yang pasang. Sehingga air tidak bisa langsung menuju ke hilir sehingga mengenangi beberapa wilayah di hilir yang tergolong lebih rendah.
“Untuk memastikan keselamatan dan kenyaman siswa, sehingga mengambil langkah memulangkan siswa untuk belajar dirumah dinilai tepat yang sudah dilakukan koordinasi dengan Disdikpora Kota Denpasar,” ujarnya. (rhm)