Jakarta– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan proses penguburan bangkai mamalia laut jenis lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) yang sempat tersangkut di antara akar pepohonan mangrove.
Selanjutnya proses penguburan bangkai lumba-lumba di lahan belakang Pos Pemadam Kebakaran, Kelurahan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara pada 4 Februari 2022 lalu.
Lumba-lumba sempat dilaporkan oleh warga terdampar dalam kondisi hidup di Pantai Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
KKP dan NU Sepakat Berdayakan Potensi Umat di Sektor Kelautan Perikanan
Saat ditemukan, kondisi lumba-lumba tersangkut diantara akar pepohonan mangrove dan dalam keadaan tidak berdaya serta ditambah dengan kondisi pantai yang saat itu sedang surut.
“Tim Respon Cepat (Respat) BPSPL Makassar, langsung berusaha melakukan penanganan namun saat proses evakuasi menuju lokasi yang ideal untuk dilepasliarkan, kondisi lumba-lumba tidak tertolong dan akhirnya mati sehingga tim memutuskan untuk menepi dan melakukan kegiatan penanganan lanjutan,” ujar Kepala BPSPL Makassar Getreda M. Hehanussa dikutip dari keterangan tertulis.
Getreda M. Hehanussa menjelaskan, tim yang menangani lumba-lumba terdampar sudah berusaha keras dalam proses evakuasi untuk melepasliarkan mamalia tersebut ke laut.
KKP Implementasikan Program Terobosan di Kampung Lele Kabupaten Boyolali