Terungkapnya Akun FB Palsu Gubernur Mangku Pastika

11 Maret 2016, 18:16 WIB

Kabarnusa.com –  Dua hal penting yang membedakan akun facebook asli milik Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan akun yang dipalsukan terlihat dari status yang diunggah dan jumlah pertemanan di sosial media tersebut.

Kepala Biro Humas Setda Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra menuturkan, berdasar pencarian terhadap akun facebook (FB) palsu yang mengatasnamakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, ada beberapa hal yang telah disampaikan ke polisi, saat melaporkan kasusnya ke Mapolda Bali.

“Berdasar foto profil, akun palsu Made Mangku Pastika diperkirakan dibuat 10 Maret 2016 pukul 23.17 Wita,” sebut Mahendra saat jumpa pers di kantor gubernuran, Jumat (11/3/2016).

Pemilik akun palsu mengunggah status pertama 10 Maret 2016 pukul 23.23 Wita, yakni “Om Swastiyastu, apakah sudah melaksanakan catur brata penyepian masyarakat Bali khususnya Umat Hindu?, Sebelum Nyepi saya tangkil di Pura Besakih, melaksanakan persembahyangan Tawur Agung Kesanga,dst…

“Status pertama mengkopi persis dari status akun FB Mangku Pastika (asli) yang diposting 10 Maret 2016, pukul 13.41 atau jauh sebelum status yang dibuat akun palsu,” bebernya.

Sampai akhirya pada status ketiga yang bernada hujatan terhadap pelaksanaan ibadah Nyepi.

“Perbedaan akun asli dan akun palsu, adalah akun asli sudah dibuat sejak lama dan memiliki teman 5000 orang, serta diikuti 9264 orang, sedangkan akun palsu baru dibuat dan baru memiliki tiga pertemanan,” imbuh Mahendra.

Dengan fakta atau bukti-bukti di atas, kata Mahendra, maka telah terpenuhi unsur perbuatan melawan hukum. Sesuai legal standing, maka salah satu pelaporannya adalah pencemaran nama baik.

Dalam kesempatan itu pula, Mahendra mengajak semua pihak bisa menahan diri, tidak mudah terpancing dengan hal-hal provokatif seperti saat Nyepi, termasuk lewat media sosial FB. Semua umat, hendaknya  bisa mengatur diri menghormati satu sama lainnya.

Terakhir, dia melihat kasus pemalsuan akun Gubernur Pastika dengan status-status yang diunggah itu, merupakan upaya pihak-pihak yang ingin mengadudomba masyarakat karenanya semua pihak diminta bisa menahan diri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini