Thailand Kuasai Industri Pengalengan Ikan Dunia

30 September 2014, 00:30 WIB

KabarNusa.com
Thailand masih memimpin perdagangan industri pengalengan ikan di dunia
mengalahkan Indonesia padahal potensi dimiliki di Tanah Air lebih besar
dibanding negeri Gajah Putih itu.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P
Hutagalung mengatakan, Indonesia sebagai negara bahari yang ditopang
potensi sumber daya ikan, kini memprioritaskan industri pengalengan
ikan.

Menurutnya, industri pengalengan ikan terbukti
berkontribusi positif bagi ekonomi daerah seperti diandalkan di
Kabupaten Banyuwangi dan Belitung.

“Saingan kita Thailand yang
sampai saat ini memimpin industri pengalengan ikan terbesar di dunia,”
sebut Saut usai seminar tentang penerapan SNI bagi industri pengalengan
ikan di Denpasar, Senin (29/9/2014).

Kendati tidak didukung sumber daya ikan seperti Indonesia, Thailand menguasai pasar dunia.

Dia
melanjutkan, sejak tahun 1970 an industri pengalengan ikan berkembang
di Muncar, Banyuwangi kemudian ke Jembrana, Bali, Bitung da Medan.
Sampai saat ini ada 40 pabrik yang aktif mengolah tuna atau cakalang,
mackarel dan sardine.

“KApasitas terpasang untuk tuna kaleng mencapai 350 ton pertahun yang baru terealisasi 45 persen,” imbuhnya.

Di
pihak lain, saat ini seluruh industri pengalengan ikan di Indonesia
telah menererapkan sistem standar mutu dunia karena telah mengantongi
sertifikar kelayakan pengolahan hasil (SKP), HACCP dan Halal sejak
tahun1997.

Saut menegaskan, secara prinsip pengalengan ikan
nasional sudah siap dalam menghadapai era persaingan global lebih khusus
masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.

Pihaknya
mendorong dan mengkampanyekan produk perikanan berlogo SNI. Program
branding perikanan juga melibatkan kementerian terkait seperti
Kementerian Perdagangan dan Perindustrian dalam UU No 3 Tahun 2014
tentang perindustrian.

Dalam aturan itu jelas tentang SNI yang
diharapkan lewat penerapan SNI wajib bagi ikan kaleng di Indonesia akan
membawa nilai positif dan daya saing bagi industri pengalengan Tanah
Air.(gek)

Berita Lainnya

Terkini