Tiba di Bali, Ratusan Santri Ponpes Sukorejo Jalani Pemeriksaan Kesehatan

3 April 2020, 20:50 WIB
Para santri yang tiba di Terminal Mengwi, Badung menjalani pemeriksaan kesehatan seperti masuk bilik sterilisasi dalam menegah penyebaran virus corona Covid-19

Mangupura – Ratusan santri putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur begitu tiba di Bali langsung menjalani pemeriksaan kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Pemeriksaan kesehatan terhadap mereka, sejatinya dimulai sejak masih berada di pondok pesantren sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Semua santri telah dibekali surat keterangan kesehatan dari klinik di Pondok Pesantren yang cukup dikenal di Tanah Air dengan ribuan santrinya itu.

Ketika mereka tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, juga disemprot disinfektan dan pengecekan kesehatan laiannya, demikian juga saat hendak masuk di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Jumat (3/4/2020).

Demikian juga, saat tiba di Terminal Mengwi Kabupaten Badung, tim petugas gabungan dari Posko Terpadu Pencegahan Penyebaran Virus Corona dari berbagai institusi dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Polres Badung, Kodim Badung, Basarnas, Satpol PP.

Dalam penyambutan para santri yang tengah masa liburan menyambut bulan suci Ramadan itu, mereka didampingi Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi’iyah (IKSASS) Badung dan Denpasar, PC NU Kabupaten Badung dan Kota Denpasar serta tokoh pemuda sekaligus salah satu wakil orang tua santri, Miftachur Rohman.

Begitu tiba, sebanyak 15 bus Gunung Harta yang membawa mereka, langsung disemprot cairan disinfektan, kopor barang bawaan juga para santri tak luput dari penyemprotan.

Seluruh santri putri secara tertib dan disiplin mematuhi prosedur pemeriksaan kesehatan secara bergiliran, dengan lebih dahulu mencuci tangan memakai hand sanitizer yang telah disiapkan.

Kemudian mereka masuk bilik sterilisasi dan harus menjalani pengecekan suhu tubuh oleh petugas kesehatan sebelum diperbolehkan meninggalkan terminal.

“Kami melakukan screening dan pengecekan suhu tubuh untuk mengetahui kesehatan para santri,” kata Kepala UPT Puskesmas Denpasar Utara dr Widi.

Usai diperiksa kesehatannya, para santri dengan tertib dan disiplin menjaga jarak social distancing untuk didata sebelum kembali ke rumah masing-masing

Bagi mereka yang suhu tubuhnya di bawah 37 dinyatakan nornal dan sehat sehingga bisa diperbolehkan pulang ke rumah namun harus menjalani isolasi mandiri 14 hari. Bagi yang suhu tubuhnya diatas 38, maka langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami wajibkan para santri selama isolasi di rumah agar memakai masker, sebab dikhawatirkan walaupun sekarang, dalam keadaan sehat bisa sajam sebagai pembawa virus yang dapat menularkan virus kepada keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan mengatakan, kegiatan ini merupakan kerja sama dengan PCNU Kota Denpasar dan Badung bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan Kota Dempasar.

“Sesuai perintah Wali Kota Denpasar, agar kami membantu para santri ini, untuk datang untuk mengecek kesehatannnya dan memastikan saudara-saudara kita santri ini, agar betul-betul sehat datang dari tempat sekolahnya (Ponpes),” tutur Sriawan.

Bersama jajaran terkait yang tergabung membentuk Posko Terpadu, dia melihat SOP sudah berjalan cukup baik, mulai saat santri turun dari bus sudah disemprot disinfektan, cuci tangan dan screening bilik sterilisasi di mana semua itu bentuk kerja sama yang bagus untuk mengantisipasi penyebaran corona.

“Harapan kita, kondisi ini terus kita tingkatkan, karena kemungkinan 7 April ini, akan datang lagi suadara kita, santri-santri ini yang kita mantapkan kembali, kalau dalam Islam, habluminnnasn-ya (hubungan antar manusia), kita tingkatkan lagi,” imbuhnya.

Ketua PCNU Denpasar H Pujianto menyambut gembira karena dari pemerintah sangat tanggap dalam membantu proses kepulangan para santri yang sedang menimba ilmu di luar Bali.

“Tentunya, untuk kedatangan berikutnya, kita akan lebih baik lagi, dengan kerja sama yang sudah dilakukan ini, saling menginformasikan satu sama lain, agar wabah ini bisa lenyap dari Indonesia terutama Denpasar dan Bali,” imbuhnya.

Salah satu wakil keluarga Miftachur Rohman bersamaa para santri putri Ponpes Sukorejo Situbundo, Jawa Timur

Salah satu wakil wali santri, Miftachur Rohman menyambut positif kerja sama sinergi yang baik dengan kegiatan antar instansi pemerintah dan pihak terkait lainnya sehingga kepulangan para santri ini bisa berjalan lancar.

“Adik-adik kami dari Pondok Pesantren Sukorejo ini, tentunya kepulangannya sudah dipertimbangkan sesuai standar kesehatan, dibekali surat sehat. Adik-adik kami sudah dibimbing mulai berangkat dari pesantren melalui beberapa lapis standar kesehatan, kami dari keluarga mengapresiasi,” tukas Rohman.

Rohman sekali lagi menyampaikan apresiasi atas dukungan itu di mana tentunya, petugas terkait dari Dinas Perhubungan, Kesehatan, sudah memperhitungkan aspek segi dari kedatangan para santri di Bali yang berjalan dengan lancar.

Ditegaskan Rohman, para santri pulang ke Bali, bukan karena dampak virus corona, tetapi memang sudah menjadi agenda program pesantren yakni diliburkan pada awal bulan Ramadan.

Jadi, sudah menjadi agenda pesantren setiap awal bulan Ramadan, santri dipulangkan ke rumah masing-masing. Nesa Triandara Kelas 1 SMP yang santri di Ponpes Sukorejo mengaku merasa lebih nyaman dan tenang dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini.

“Kami terus dipesankan agar terus belajar dan banyak berdoa agar terhindar dari virus ini,” ucap santri asal Denpasar ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini