JEMBRANA – Bencana longsor mengakibatkan tiga pelinggih merajan milik keluarga Gede Suama (50) di wilayah Dauh Pangkung Jangu dan Dangin Pangkung Jangu Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo Jembrana hancur.
Bencana yang terjadi di wilayah Jembrana, Sabtu (11/2/2017) malam lalu membuat sejumlah wilayah di Jembrana banjir dan terjadi tanah longsor. Di Dauh Pangkung Jangu, banjir bandang menyebabkan jalan aspal rusak berat dan saluran air bocor. Hingga Rabu (15/2) pipa air tampak menyemburkan air sangat keras di pinggir jalan.
Demikian juga bekas longsoran di jalan dan sempat menutup akses jalan Pohsanten-Pasatan, baru diatasi dengan alat berat dan mobil pemadam kebakaran (PMK). Longsor yang terjadi di Dangin Pangkung Jangu, Pohsanten menimpa tiga pelinggih merajan milik keluarga Gede Suama (50) longsor dan menimpa dapur milik adiknya Ketut Ardana.
Ketut Sutami istru Suama menyebutkan, panjang tebing rumah yang longsor sepanjang 15 meter. “Tiga pelinggih kami hancur. Kami harus segera membangun tiga pelinggih itu, namun kami tidak punya biaya,” katanya.
Sutami menuturkan, cobaan terus menghampiri keluarganya, belum sang anaka baru saja usai operasi usus buntu, kini kena musibah longsor. Mereka sudah sempat dikunjungi Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan diberikan bantuan sembako.
Kini, dia berharap bisa memperbaiki kembali semua pelinggih di merajannya tersebut. Bahkan pelinggih yang tersisa terpaksa ditarik dengan tali sehingga tidak jatuh dan longsor lagi. “Mudah-mudahan tidak terjadi hujan lebat lagi, jika hujannya seperti kemarin kami tidak tahu lagi harus bagaimana,” jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan Warga banjar sudah bergotong royong memperbaiki dapur milik adiknya yang hancur. (put)