Tim Mahasiswa UGM Racik Daun Sudamala Jadi Formula Anti Nyamuk

8 Juni 2017, 10:33 WIB
Lima mahasiswsa UGM ciptakan formula antinyamuk (foto:humas ugm)

YOGYAKARTA – Lima mahasiswa UGM Yogyakarta berhasil membuat formula antinyamuk sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit demam berdarah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Diketahui, DBD masih mejadi penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat Indonesia. Berada di kawasan tropis, menjadikan Indonesia rentan terhadap serangan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Bahkan, menjadi negara endemis DBD dengan prevalensi kasus mencapai angka 43,4% pada tahun 2016.

Hal itu yang mendasari penelitian lima mahasiswa UGM masing-masing adalah Vika Ichsania Ninditya, Endah Purwanti, dan Ajeng Tyas Utami dari Fakultas Kedokteran Hewan serta Aprillyani Sofa Marwaningtyaz dan Nadia Khairunnisa dari Fakultas Farmasi.

Kelimanya mengembangkan cairan antinyamuk dari tanaman gulma pertanian yaitu daun Sudamala (Artemisia vulgaris).

Daun ini diketahui memiliki bau yang tidak disukai nyamuk sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan antinyamuk. Tanaman Sudamala ini banyak tumbuh di dataran tinggi seperti Wonosobo, Jawa Tengah

Vika menyebutkan bahwa telah banyak produk antinyamuk yang beredar di pasaran. Namun, dalam penggunaannya belum ampuh untuk mencegah gigitan nyamuk dan dapat menimbulkan efek samping, seperti resistensi dan gangguan kesehatan.

Dia dan keempat temannya membuat formula antinyamuk dari bahan herbal yang tidak hanya mampu mencegah gigitan nyamuk di kulit, tetapi juga aman bagi tubuh.

“Spray antinyamuk kami dinamai ARTS atau kependekan dari Artemisia vulgaris terbuat dari ekstrak daun Sudamala,” jelas Vika dilansir laman ugm.ac.id, Kamis (7/6/17). Untuk mengetahui efektivitas daun Sudamala sebagai antinyamuk, mereka melakukan penelitian dengan menguji ekstrak daun Sudamala.

Uji pertama yaitu uji efektivitas ekstrak daun Sudamala. Dalam uji ini ekstrak daun Sudamala dimasukkan kedalam botol lalu dimasukkan 20 nyamuk dan dibiarkan hingga 2 jam.

“Hasilnya ekstrak daun Sudamala dengan konsentrasi 5.700 mikrogram mampu membunuh 50 persen nyamuk yang dimasukkan ke botol,” jelasnya, Selanjutnya, uji repellent assay untuk membuktikan keampuhan ekstrak daun Sudamala dalam mencegah gigitan nyamuk.

Mereka melakukan uji gigitan nyamuk dengan memasukkan tangan yang telah disemprotkan cairan ARST ke dalam kotak berisi 50 nyamuk betina. Uji coba dilakukan selama lima menit dan dilakukan berulang setelah lima menit selama 1 jam. Hasilnya, spray ini ampuh dalam mencegah gigitan nyamuk.

“Sama sekali tidak ada nyamuk yang menempel,” imbuh Aprillyani. Ia menyampaikan tengah mengembangkan spray antinyamuk ARTS dalam tiga jenis, yakni spray, lotion, dan cream.

Ke depan mereka akan terus mengembangkan dan melakukan penelitian lanjutan agar produknya dapat segera digunakan masyarakat dan membantu menurunkan angka kejadian DBD. (des)

Berita Lainnya

Terkini