Kabarnusa.com – Tim kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar melakukan autopsi terhadap jenazah Kadek Sri Lestari (17) yang tewas gantung diri.
Kadek, ditemukan tewas gantung diri tempatnya bekerja jalan Tukad Yehaya, Gang VI, Panjer, Denpasar, Senin 12 Januari 2015.
“Tadi autopsi berlangsung selama hampir dua jam sejak pukul 17.00 hingga 19.00 Wita,” beber Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Dudut Rustyadi, Senin (13/1/2015).
Setelah permintaan kepolisian disetujui keluarga, tim medis langsung melakukan autopsi.
Tujuan autopsi, tak lain guna membuktikan penyebab kematian yang diduga dikarenakan korban kehabisan asam lemak.
“Ia meninggal lemas, karena penyumbatan pernafasan, ” tegas Dudut.
Sebelumnya, sempat muncul kabar jika sebelum mengakhiri hidupnya korban hamil. Hanya saja sejauh ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya karena pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
Dokter menemukan pada rahim jenazah hanya terdapat gumpalan darah.
Guna memastikan hamil atau tidaknya ketika janin sudah mulai terbentuk.
“Pada janin jenazah ini, kami hanya temukan gumpalan darah,” imbuh Dudut.
Untuk pemeriksaan sampel gumpalan darah tersebut, dilakukan guna mengetahui jika gumpalan darah itu berasal dari darah menstruasi atau darah kehamilan .
Jika menilik bentuknya hampir sama sehingga harus diperiksa terlebih dahulu atau melakukan pemeriksaan histopatologi forensik.
Diketahui, jasad korban ditemukan Senin 12 Januari sekira pukul 07.00 Wita. Saat ditemuka, Kadek Sri Lestari (17) gantung diri di tempat dirinya bekerja Jalan Tukad Yeh Aye Gang VI No. 2 Panjer, Denpasar Selatan.
Belum diketahui jelas motif aksi bunuh diri korban, karena polisi masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap motifnya.
Katanya, otopsi yang dilakukan pihaknya disebut dengan otopsi forensik karena dilakukan untuk keperluan penyidikan pihak kepolisian.
Secara prinsup, otopsi forensik ataupun otopsi klinik, pengerjaannya sama sedangkann yang membedakan istilahnya adalah untuk keperluan apa otopsi dilakukan. (rhm)