Tim PKM Unwar dan Masyarakat Desa Sidatapa Merancang Fasilitas Taman Kanak-kanak

Inisiasi Pemerintah Desa Sidetapa membangun fasilitas Taman Kanak-kanak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa akan fasilitas pendidikan anak usia dini mendapat dukungan Tim PkM Unwar

30 Agustus 2024, 09:43 WIB

Buleleng – Pemerintah Desa Sidetapa dan Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Warmadewa berkolaborasi dalam proses perancangan fasilitas Taman Kanak-kanak di Desa Sidatapa.

Inisiasi Pemerintah Desa Sidetapa membangun fasilitas Taman Kanak-kanak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa akan fasilitas pendidikan anak usia dini mendapat dukungan Tim PkM Unwar.

Mengingat jumlah anak usia dini di Desa Sidetapa semakin bertambah, dan kebutuhan akan fasilitas pendidikan ini pun semakin membesar.

Compress 20240830 103718 8858
Proses Pengerjaan sekaligus Diskusi bersama Masyarakat Desa Sidatapa mengenai Perencanaan TK di Desa Sidatapa, Buleleng Bali/dok.PkM Unwar

Keberadaan fasilitas Taman Kanak-kanak di Desa Sidetapa masih jauh dari kata cukup, dalam memenuhi kebutuhan 1 desa hanya tersedia 1 fasilitas pendidikan usia dini (PAUD).

Karenanya, Pemerintah Desa Sidetapa mencanangkan program perencanaan fasilitas pendidikan TK ini sebagai salah satu program kerja prioritas yang akan direalisasikan pada 2-3 tahun ke depan.

Tim PkM Unwar terdiri dari Nyoman Ratih Prabandari, selaku ketua Tim dari Perancangan, sekaligus dosen dengan kapabilitas di bidang Perancangan Arsitektur.

Compress 20240830 103718 8747
Kegiatan Survei ke Lokasi Pembangunan di Dusun Lakah Desa Sidatapa, Buleleng Bali/dok. PkM Umwar

Didampingi 2 anggota Tim PkM dosen lainnya, yaitu Made Mas Surya Wiguna (bidang Teknologi Bangunan), dan I Made Surya Kumara (bidang Teknologi Jaringan Komputer), serta 2 orang anggota mahasiswa yang membantu dalam proses survei dan pengerjaan gambar digital.

Fokus utama dari kegiatan PkM ini untuk membantu meningkatkan pendidikan anak usia dini dengan menyediakan infrastruktur yang mendukung pembelajaran dan perkembangan anak-anak.

Ajang ini mendorong perancangan ruang belajar yang aman, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak-anak, serta pelibatan masyarakat lokal dalam proses perencanaannya untuk memastikan fasilitas tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Sidatapa.

Tim PKM Unwar bersama masyarakat Desa Sidetapa memulai proyek pembangunan fasilitas Taman Kanak-kanak (TK) dengan menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen dengan perangkat desa serta calon pengurus TK.

Setelah survei lokasi di Dusun Lakah dan analisis tapak dilakukan, mereka mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi kebutuhan ruang yang sesuai dengan standar pendidikan anak usia dini.

Hasil FGD dan analisis tapak digunakan untuk menyusun rencana perencanaan yang rinci dan proposal bantuan pembangunan. Proposal tersebut mencakup desain ruang, estimasi anggaran, dan kebutuhan logistik lainnya.

Dengan kolaborasi ini, mereka berharap bisa membangun fasilitas TK yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak di Desa Sidetapa.

Bersama Tim PkM Unwar, Prabandari secara aktif memperkenalkan metode-metode perancangan fasilitas TK kepada masyarakat Desa Sidatapa melalui kegiatan diskusi yang interaktif.

Dalam setiap diskusi, Prabandari memandu masyarakat untuk belajar dari contoh dan praktik baik perancangan fasilitas Taman Kanak-kanak yang sudah ada, terutama di Bali, agar mereka dapat memahami standar dan kebutuhan yang relevan.

“Kami mengajak masyarakat untuk mengenali potensi lokal dan mengintegrasikan elemen kontekstual desa ke dalam desain fasilitas yang diusulkan,” kata Prabandari dalam keterangannya 29 Agustus 2024.

Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya belajar tentang teknik perancangan tetapi juga menyadari pentingnya merancang fasilitas yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal.

Program PkM penyusunan konsep perancangan fasilitas taman kanak-kanak ini merupakan pilot project dalam pendampingan akademisi dan praktisi dalam membangun desa.

Harapannya, setelah kegiatan ini berakhir, masyarakat dapat mengembangkan desanya, meskipun dalam hal ini membutuhkan pendampingan terlebih dahulu untuk menuju desa mandiri kedepannya. ***

Artikel Lainnya

Terkini