Bupati Karangasem I Gede Dana bertemu di lokasi longsor dengan tim siaga bencana Partai Golkar Golkar/ist |
Amlapura – Bupati Karangasem I Gede Dana dan tim siaga bencana Partai
Golkar Golkar turun membantu korban tanah longsor du Banjar Telengan, desa
Gegelang, Kecamatan Manggis.
Sejatinya aksi sosial itu tidak sengaja berbarengan karena saat itu Bupati
bersama dengan OPD dan di dampingi Sekda I Ketut Sedana Merta juga turun ke
Telengan Jumat 19 Juni 2021.
Mereka juga turun untuk memberikan bantuan sekaligus suport kepada masyarakat
terdampak. Pertemuan rombongan Golkar dan Bupati ini terjadi di lereng bukit
yang terjal. Bupati baru saja datang dari menyerahkan bantuan.
Sementara Golkar baru akan menuju ke lokasi warga yang kena musibah. Saat
berpapasan rombongan sempat berhenti. Bahkan Gede Dana bersama rombongan
sempat foto bersama di lokasi.
Saat itu Bupati asal PDIP ini mengucapkan terima kasih kepada partai Golkar
yang telah ikut bersama sama memberikan perhatian kepada rakyat Karangasem
yang kena musibah.
“Saya yang terima kasih partai Golkar telah peduli dengan
rakyat Karangasem,” ujarnya.
Diketahui medan menuju lokasi sangat terjal. Rombongan harus blusukan dengan
berjalan kaki menaiki lereng bukit yang curam. Kondisi itu, tidak mengurangi
semangat tim. Mereka tetap semangat menuju rumah warga yang kena musibah.
Salah satu warga I Wayan Sekar 45 mengakui kalau banjir dan longsor kali ini
adalah yang terparah selama dia tahu. Pernah terjadi banjir dan longsor tahun
2000 lalu namun tidak separah kali ini.
Sekar sendiri mengaku kalau rumahnya juga mengalami kerusakan kena longsor.
Tidak itu saja sepeda motor Yamaha Mio miliknya hanyut dan hilang.
Motor tersebut diakuinya parkir di rumah pamanya. Malam terjadi longsor dan
banjir Sekitar pukul 01.00 dini hari. Ada dua sepeda motor yang hanyut. Namun
satu sepeda motor berhasil ditemukan.
“Motor saya kemungkinan masuk ke tukad bajang dan hanyut,” ujarnya. Tiga ekor
sapi milik wayan Puspa hanyut. Dua ekor sapi ditemukan sudah mati. Sementara
satu ekor lagi masih hidup.
Sebagian warga yang rumahnya kena banjir ada yang ngungsi di rumah kerabat
lainya.
Saat ini yang masih dirasakan warga adalah kesulitan air bersih. Air milik
desa atau pam desa yang selama ini menjadi sumber air warga rusak parah. Warga
harus turun ke sungai mengambil air karena pipa banyak yang rusak demikian
jiga bak penampung air hancur. (nik)