Tingkatkan Aksesbilitas Kebutuhan Energi Hingga Pelesok Bali, Pertashop Dorong Ekonomi Desa

18 September 2020, 07:51 WIB

Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai
pengelola Pertashop, sejalan dengan Program Pertamina One Village One
Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi
baru/ist

Denpasar – Pertamina telah mengoperasikan Pertashop di 7 titik
penyaluran yang tersebar di wilayah Bali. Langkah itu guna meningkatkan
aksesibilitas masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan energi, khususnya Bahan
Bakar Minyak (BBM) dan LPG, hingga pertengahan September 2020 ini.

“Ini adalah upaya PT Pertamina (Persero) untuk berinovasi dalam upaya
meningkatkan layanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang
jauh dari lokasi SPBU atau Agen LPG,” jelas.

Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR V, Rustam Aji dalam siaran
pers Kamis 17/9/2020). Setelah memasuki adaptasi kebiasaan baru, Pertamina
kembali menggencarkan pembangunan Pertashop di sejumlah wilayah di Bali.

“Pertashop sendiri merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk
melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak/belum terlayani oleh lembaga
penyalur resmi Pertamina lainnya seperti SPBU,” ujar Rustam.

Selain BBM, Pertashop juga dapat menyediakan produk unggulan Pertamina yang
lain seperti LPG Bright Gas dan juga produk-produk Pelumas.

Program sinergi ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman Kementerian Dalam
Negeri dengan PT Pertamina (Persero) tanggal 18 Februari 2020 tentang Dukungan
Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program
Pertashop di Desa.

Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan BBM di desa, terutama di 53%
Kecamatan di Indonesia yang belum terjangkau akses SPBU dengan memanfaatkan
aset desa.

Pertamina akan membangun kerjasama dengan berbagai pihak, untuk dapat melayani
masyarakat dengan memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas masyarakat
terhadap energi yang menjadi salah satu roda penting kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembangungan Pertashop juga diprioritaskan untuk daerah-daerah
yang belum terjangkau SPBU, dengan tetap mengedepankan aspek HSSE,” tambahnya.

Pertashop di wilayah Bali tersebut tersebar 7 titik dari target 9 titik yang
pengoperasiannya disuplai oleh Integrated Terminal dan Fuel Terminal yang
dimiliki oleh Pertamina di Bali.

“Sampai dengan September ini, Pertashop di Bali telah mencapai 80% dari target
9 titik di Bali yang tertuang di Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri”,
tambahnya.

Rustam menambahkan, pembangunan Pertashop akan terus berlanjut sampai seluruh
kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG kecamatan terwujud.

Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola
Pertashop, sejalan dengan Program Pertamina One Village One Outlet sehingga
nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait persyaratan pembangunan Pertashop, dapat
diakses melalui https://spbu.pertamina.com.

“Dengan dukungan Pemerintah dan seluruh stakeholders, Pertamina berharap
program Pertashop ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena
uang belanja BBM dan LPG dapat lebih hemat serta meningkatkan pembangunan
desa, serta dapat melengkapi kesuksesan Program BBM Satu Harga yang saat ini
telah dinikmati masyarakat di wilayah 3T,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini