![]() |
Ilustrasi/net |
Mamuju Tengah – Tim Pencari Fakta (TPF) kematian Demas Laira dari
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meminta Polda Sulawesi Barat (Sulbar)
bisa secara transparan menyampaikan perkembangan penyidikan kasus pembunuhan
wartawan Sulawesion.com Demas Laira.
Kini, genap satu bulan terbunuhnya jurnalis Sulawesion.com, Demas Laira,
hingga kini kerja polisi belum menunjukkan progres dalam mengungkap motif dan
pelakunya.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol Budi Sampurna pernah mengatakan,
akan segera mengeskspose hasil penyelidikan polisi. Karenanya, TPF kematian
Demas Laira dari AMSI meminta kepolisian memberikan penjelasan ke publik
terkait proses penyidikan kasus Demas Laira.
“Kami mendesak kepolisian menyampaikan perkembangan penyidikan yang dilakukan
atas terbunuhnya Demas Laira. Kasus ini terkesan dibiarkan tanpa adanya
kejelasan padahal kita menunggu kerja nyata kepolisian atas masalah ini,” kata
Anhar.
“TPF mendesak Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat tidak membiarkan
kasus Demas Laira berlarut-larut dan dapat memberikan informasi perkembangan
pengusutannya,” hara Ketua TPF Anhar dalam keterangan tertulisnya, Minggu
(21/9/2020).
Kata Anhar, kasus ini telah menjadi perhatian nasional bahkan internasional,
dan semua menunggu perkembangan pengusutannya, ini akan menjadi catatan publik
atas kerja kepolisian untuk bisa mengungkap motif dan pelakunya.
Senada itu, Pemimpin Redaksi Sulawesion.com Supardi Bado menyatakan, hingga
saat ini belum ada progres atas kasus pembunuhan tersebut, padahal sudah satu
bulan lebih satu hari demas terbunuh.
“Kami selaku pimpinan media Demas bekerja mempertanyakan kinerja aparat
kepolisian. Kok hingga saat ini tidak ada perkembangan apa-apa. Pihak Polres
dan Polda terkesan diam ketika dikonfirmasi. Telepon dan pesan Whatsapp tidak
ditanggapi, ini ada apa?,” Sapardi dengan nada tanya.
Padahal, satu pekan pasca kejadian tersebut, Kapolres Mamuju Tengah, AKBP
Muhammad Zakiy mengatakan, barang bukti berupa sepatu dan CCTW telah dikirim
ke Laboratorim Forensik Makassar, tapi sampai saat ini tidak ada kabar seperti
apa hasilnya.
Diketahui, Demas Laira (28) Jurnalis media siber Sulawesion.com ditemukan
tewas bersimbah darah di jalur Trans Mamuju Palu Desa Tasokko, Kecamatan
Karossa, Kamis (20/8/2020) dini hari. Dia ditemukan oleh seorang sopir yang
saat itu melintas dengan 17 luka tusukan.
Tim Pencari Fakta AMSI
Meninggalnya Demas Laira, pada Kamis 20 Agustus 2020, AMSI sebagai organisasi
bernaungnya media online Sulawesion.com, tempat bekerja korban, membentuk Tim
Pencari Fakta (TPF), untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi sebanyak
mungkin, serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian
Demas Laira.
TPF dipimpin oleh Anhar, Ketua AMSI Wilayah Sulawesi Barat bersama Agust Hari
Ketua AMSI Sulawesi Utara, Erwin Bahar Ketua AMSI Sulawesi Selatan serta
Supardi Bado Pemimpin Redaksi Sulawesion.com. Supardi juga ikut terjun ke
tempat kejadian perkara (TKP) bergabung dengan rekan-rekan AMSI Sulawesi
Barat.
Tim ini dibackup anggota AMSI Sulawesi Barat dan juga organisasi dan individu
lain yang mau bergabung, disupervisi Upi Asmaradhana.
Selain pengumpulan fakta di lapangan, TPF juga membuka posko aduan bagi
masyarakat yang memiliki informasi terkait korban. Posko ini untuk menampung
informasi-informasi.
Posko terletak di Kantor AMSI Wilayah Sulbar, Jalan Soekarno-Hatta (cafe
Almira) depan SMA 2 Mamuju, Sulbar. Atau dapat melalui whatsapp di no
085379453003 (Ketua AMSI Sulbar). (rhm)