TPID Gianyar Fokus Pengendalian Inflasi Dorong Pertumbuhan Sektor Ekonomi Produktif

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan bahwa tingkat inflasi di sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah nilai sasaran inflasi, yaitu 3%±1%.

19 Desember 2021, 10:35 WIB

Koordinasi, sinergitas, dan integrasi merupakan kunci pokok agar TPID Kabupaten Gianyar dapat berhasil dalam pengendalian inflasi dan memajukan perekonommian di Kabupaten Gianyar.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan bahwa tingkat inflasi di sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah nilai sasaran inflasi, yaitu 3%±1%.

Secara khusus, tingkat inflasi yang terjadi di Bali adalah 1,8% (yoy). Komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang Januari hingga November 2021 adalah canang sari, minyak goreng, angkutan transportasi udara, daging ayam ras, daging babi.

Hadapi Tekanan Inflasi, BI Bali Jaga Stabilitas Harga dan Mantapkan TPID

Dalam mengantisipasi lonjakan harga saat Natal dan Tahun Baru 2022, Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di Bali sejak 2018 hingga 2020 diantaranya kelompok makanan yang terdiri dari daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah.

Sementara dari kelompok non makanan ialah transportasi angkutan udara di mana permintaan tiket pesawat cenderung meningkat saat akhir tahun.

Ia menyarankan, agar informasi meliputi peta daerah, potensi daerah, produk unggulan, data kebutuhan dan produksi, program KAD yang telah dilakukan, info harga pangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, info stok pangan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan, info produksi bulanan dari Dinas Pertanian, serta HLM TPID yang telah dan akan dilakukan, beserta dengan tindak lanjutnya.

Publikasi data tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar TPID tidak hanya fokus pada pengendalian harga saja, tetapi juga pemantauan ketersediaan pasokan barang dan mendorong sektor ekonomi lewat peningkatan produksi. ***

Berita Lainnya

Terkini