Trademark Ormas PBB, “Sunrise Running” Diharapkan Jadi Agenda Tahunan

2 Juli 2017, 19:24 WIB

IMG 20170702 WA0139

DENPASAR – Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB) Made Muliawan Arya atau De Gadjah menargetkan lomba lari “Sunrise Running” sebagai trademark ormas yang dipimpinnya itu ke depan bisa menjadi agenda tahunan di Bali.

Ia menjelaskan, sejatinya ide “Sunrise Running” ini sudah muncul sekitar dua tahun lalu. Ide ini muncul setelah melihat fenomena banyaknya aktivitas lomba lari di Bali seperti Sunset Run, Colur Run, dan lomba lari lainnya.

Lomba lari Sunrise Running digelar dalam rangka HUT Pemuda Bali Bersatu (PBB) ke-XV.

Olah raga lari sudah menjadi “life style” atau gaya hidup masyarakat, animo masyarakat terhadap kegiatan lari ini juga semakin tinggi, sehingga timbul ide untuk membuat lomba lari ini. Sambil lari bisa lihat Sunrise (matahari terbit).

Untuk itu, pihaknya akan membuat ajang seperti ini sebagai agenda tahunan. “Hal ini sebagai “trademark” atau ciri khas PBB yang identik dengan kegiatan olahraga, sosial kemasyarakatan dan wadah pemersatu semua pemuda,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini.

Sementara, Ketua Panitia Lomba, Gede Risky Pramana, selain dari kalangan atlet dan komunitas lari di Bali dan luar Bali, lomba lari ini juga diikuti peserta dari instansi pemerintahan, dari unsur organisasi masyarakat, serta para pelajar dan mahasiswa.

Selain Sunrise Running sebagai puncak kegiatan, sebelumnya juga dilakukan berbagai kegiatan seperti ekspedisi pendakian ke puncak Gunung Agung di Karangasem, sembahyang bersama di Pura Goa Lawah, Kejuaraaan Motorcross tingkat nasional di Klungkung, dan Kejuaraan Futsal di Renon Denpasar.

Sekretaris Umum PBB, Putu Mahardika mengatakan, kegiatan Sunrise Running PBB ini diharapkan akan menjadi kegiatan tahunan yang bergengsi.

sunrise%2Brunning%2BPBB

“KONI Bali sudah mengakui motorcross tahunan PBB sebagai acara bergengsi di wilayah Jawa, Bali, Lombok. Kami juga berharap lomba lari Sunrise Running juga menjadi kegiatan tahunan yang bergengsi hingga tingkat internasional,”ujarnya

Para pelari, tak hanya menikmati keindahan panorama alam dan seni budaya, wisatawan yang berlibur ke Bali juga menikmati wisata olah raga. Salah satunya adalah dengan ikut kegiatan “Sunrise Running.

Sambil berolah raga lari, wisatawan menikmati keindahan suasana matahari terbit di Pulau Serangan Denpasar.

Kali ini, lomba lari “Sunrise Running” ini diikuti oleh sekitar 700 pelari. Selain pelari dari Bali, lomba juga diikuti pelari dari beberapa kota di Indonesia dan mancanegara seperti Australia, Belanda, Jerman, hingga pelari dari beberapa negara di Afrika.

Selain dari kalangan pelari profesional, lomba lari ini juga diikuti masyarakat umum dan juga wisatawan yang sedang berlibur di Bali. Dalam lomba lari yang digelar hari Minggu (2/7/2017) pagi ini, pelari menempuh jarak sekitar 6 kilometer.

Selama berlari, peserta lomba bisa menikmati keindahan panorama Pulau Serangan di saat matahari mulai terbit. Di akhir lomba, para pelari asal Afrika mendominasi kejuaraan lari ini. “Saya senang bisa ikut ajang lomba lari ini, pemandangan alam di sini sangat indah,”ujar James Karanja, pelari asal Kenya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini