Tradisi ‘Duase’ Panen Padi Perdana di Jatiluwih Bermakna Simbolis dan Religius, Seperti Apa?

Manager operasional DTW Jatiluwih John Ketut Purna, menuturkan, prosesi upacara dalam tradisi duasa diadakan di pura sawah (Gedong Carik) dan memiliki berbagai fungsi penting yang sarat akan makna simbolis dan religius

27 Juni 2024, 12:19 WIB

Tabanan – Makna simbolis dan religius melekat pada tradisi ‘Duase’ di Gedong Carik Jatiluwih Kabupaten Tabanan yang merupakan upacara yang dilakukan masyarakat Bali saat memanen padi pertama.

Manager operasional DTW Jatiluwih John Ketut Purna, menuturkan, prosesi upacara dalam tradisi duasa diadakan di pura sawah (Gedong Carik) dan memiliki berbagai fungsi penting yang sarat akan makna simbolis dan religius.

Simbol Dewi Sri

Virjinia Martina Angela Mahasiswi UNY asal Papua Sabet Miss Persahabatan 2024, Siapa Dia?

DUASE adalah bentuk simbolis dari Dewi Sri atau Bhetari Sri yang diwujudkan dalam Duase padi. Padi yang digunakan sebagai Duase adalah padi yang terletak di hulu carik (di depan).

Proses pembuatan Duase tidak boleh dilakukan sembarangan, harus berdasarkan hari baik yang ditentukan dalam kalender Bali.

Usai padi kering dan disimpan di lumbung (Jineng), upacara Duase dilakukan pada hari baik yang disebut dengan Mantenin.

Pantai Jogan, Pesona Air Terjun ala Waterfall California di Jogjakarta

Berita Lainnya

Terkini