Denpasar – Transaksi kanal pembayaran QRIS terus mengalami peningkatan
signifikan setiap triwulan selama tahun 2020 karena itu Bank Indonesia
mengharapkan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho
mengungkapkan, dengan total penyelenggaranya yang beroperasi di Bali mencapai
30 penyelenggara jasa pembayaran (PJP) maka diharapkan lebih 4,5 juta
masyarakat Bali siap dilayani pembayaran dengan menggunakan QRIS.
Oleh karena itu, kata Trisno, selain tentunya melakukan kegiatan aksi sosial
langsung seperti donor darah ini, upaya lain menuju Bali Bangkit yang dapat
dilakukan bersama-sama adalah membangkitkan roda perekonomian Bali.
“Diantaranya melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem pembayaran
dengan mengacu pada dimensi prinsip utama kebijakan sistem pembayaran yang
CeMuMuAH yaitu cepat, mudah, murah, aman dan handal yaitu QRIS,” jelasnya saat
Aksi Sosial untuk Bali Bangkit yang merupakan bagian dari upaya mendorong
pemulihan ekonomi Bali akibat pandemi Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Komando Resor Militer 163/Wira Satya
telah menyelenggarakan aksi Donor Darah & Donor Plasma Konvalesen sebagai
bagian dari partisipasi Bank Indonesia turut memeriahkan HUT Korem 163/Wira
Satya ke-60.
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan Aksi Sosial untuk Bali Bangkit yang
merupakan bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi Bali akibat pandemi
Covid-19, pada hari Kamis 11 Februari 2021 bertempat di Aula Makorem 163.
QRIS sebagai cara bayar nirsentuh, merupakan produk inovasi Bank Indonesia
yang mengalami akselerasi sangat cepat sejalan dengan inovasi digitalisasi
yang bergeser mengikuti prinsip cleanliness, health, safety, and environmental
(CHSE).
Pada acara aksi sosial hari ini, Bank Indonesia memberikan kesempatan bagi
para pendonor untuk dapat memperoleh experience kanal pembayaran QRIS secara
langsung dengan mendapatkan top up dompet elektronik secara gratis bekerjasama
dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dijelaska Trisno, uang elektronik tersebut dapat digunakan untuk bertransaksi
menggunakan QRIS di lingkungan Korem Wira Satya seperti kantin, koperasi
hingga tempat ibadah.
Hal ini dilakukan untuk semakin meningkatkan experience penggunaan QRIS di
wilayah Korem 163/Wirastya yang pada tahun 2020 menjadi Korem Pertama di
Indonesia yang telah mengimplementasikan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS
di wilayah kerjanya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, per posisi 29 Januari 2021, jumlah merchant
QRIS di Provinsi Bali tercatat sebanyak 183.068 merchant (bertambah hingga 160
ribu merchant atau 686% dibandingkan awal tahun 2020) dengan nominal transaksi
mencapai angka Rp 22,72 miliar dan volume transaksi sebanyak 269 ribu kali
transaksi.
“Ini ini menunjukkan bahwa transaksi kanal pembayaran QRIS terus meningkat
dengan signifikan setiap triwulannya selama tahun 2020,” tandasnya.
Sementara pada kegiatan bakti sosial ini yang menggandeng BRI sebagai salah
satu penyelenggara jasa pembayaran menjadi salah satu strategi nyata
intensifikasi QRIS di wilayah Bali.
Selain itu, pada kegiatan ini Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan
kesempatan kepada para pendonor untuk dapat menukarkan Uang Peringatan
Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) berbentuk uang
kertas pecahan Rp 75.000 yang terbatas hanya dicetak dan diedarkan sekali
sebagai simbol peringatan HUT ke–75 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020.
Semoga segala upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam rangka
penanganan Covid-19 dapat semakin mempercepat Bali Bangkit dan dapat terus
bersama-sama bergotong-royong dan bersatu melewati ujian Covid-19 ini dengan
baik serta berkontribusi positif bagi Bali dan Indonesia secara luas.
Kegiatan dihadiri oleh Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati Wakil Gubernur
Provinsi Bali, Brigjend TNI Husein Sagaf Komandan Resor Militer 163, pimpinan
cabang Bank BRI Denpasar, CEO Pelindo dan seluruh Pimpinan serta prajurit TNI
Korem 163/Wirastya.
Aksi kemanusiaan donor darah ini menjadi salah satu bentuk upaya Bank
Indonesia untuk selalu mendukung penanganan Covid-19 di berbagai sektor sosial
ekonomi dalam rangka mempercepat Bali Bangkit yang bebas Covid.
Seperti diketahui bersama, ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup
dan memadai bagi masyarakat menjadi salah satu kebutuhan krusial terutama di
masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Donor plasma konvalesen oleh penyintas Covid-19 menjadi kebutuhan untuk
penyembuhan Covid-19.
Apabila darah merupakan salah satu komponen vital dalam kesehatan manusia
dengan perannya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Dalam ekonomi, terdapat
sistem pembayaran sebagai ‘darah’ yang melancarkan proses transaksi dalam roda
perekonomian. (rhm)